Part 6

1.6K 213 38
                                    

Happy Reading...

Setelah jam kuliah berakhir Seulgi memutuskan untuk bersantai di taman sembari menunggu Jam kuliah selanjutnya yang satu jam lagi akan dimulai.

SeJak tiga puluh menit yang lalu, Seulgi  hanya duduk dibangku dengan buku yang dipegangnya. Niatnya ingin membaca buku tapi dia urungkan ketika melihat tiga orang gadis yang dipastikan mereka bersaudara sedang bermain dengan gembira membuat dia  kembali mengingat dengan adik bungsunya.

Kemudian pikirannya melayang pada kejadian terakhir sebelum kejadian yang menimpa keluarga angkat yang sudah seperti keluarga kandungnya.

Flasback on

Tengah malam sebuah keluarga yang saat ini tengah berkumpul di salah satu kamar anaknya. Wajah-wajah mereka terlihat cemas saat memandangi seorang bayi perempuan berusia lima bulan yang sedari tadi menangis di gendongan ibunya.

"Oppa bagaimana ini?" Cemas Irene karena merasakan suhu tubuh putri bungsunya meningkat.

"Panasnya semakin tinggi" Pekik sang mertua Irene yang bernama Yoona

"Kita bawa ke rumah sakit" Putus sang suami karena tak tega dengan kondisi putrinya yang semakin menurun.

Irene menggangguk lalu ia langsung beranjak untuk menyiapkan apa saja yang akan di butuhkan putrinya disana.

Sementara di bawah sana terdapat seorang gadis yang sedang di tenangkan oleh adik dari ayahnya karena gadis itu sekarang sedang menangis histeris mendengar adik kesayangannya yang sakit. Ya mereka adalah Seulgi dan wendi dan tidak lupa seorang balita yang sedang duduk di sofa.

Seulgi sangat menyayangi adiknya sehingga jika adiknya luka atau lecet sedikit pun dia akan menangis melihatnya. Sedangkan Joy yang masih berumur dua tahun tidak mengerti apa-apa dia hanya diam duduk di sofa sembari memakan ice cream yang di beri Imonya itu.

"Hiks hiks Eim" Ucap Seulgi sesegukan.

"Ssst tenang ya, Eim akan baik baik saja." Balas Wendi mengusap2 punggung ponakannya.

Lalu tak lama mereka mendengar suara langkah kaki yang bersamaan dari arah tangga.

Mereka langsung mendongak dan melihat ayah mereka yang terlihat buru-buru menuruni tangga dan di susul Irene dengan Yerim yang berada di gendongannya.

"Mommy" Teriak Seulgi melepaskan pelukan Wendi lalu menghampiri Ibunya yang sedang memindahkan putri bungsunya pada Suaminya.

Irene menoleh lalu merubah raut wajahnya dengan tersenyum manis pada putri sulungnya.

"Hei, sayang" Senyum Irene berjongkok menyamakan tingginya dengan putrinya.

"Mommy mau kemana?" Tanya Seulgi kecil yang masih sesegukan.

Irene mengusap air mata putrinya sambil tersenyum.

"Sayang dengar! Mommy mau bawa eim berobat ke dokter jadi kamu disini aja ya sama halmonie sama imo." Seulgi menggeleng ia ingin ikut dengan kedua orang tuanya.

Entah darimana datangnya tiba-tiba saja Yoona langsung menggendong Seulgi lalu membawanya masuk kedalam rumah.

"Ssst Sayang, sama halmonie aja ya." Tenang Yoona pada Seulgi yang sedang berteriak memanggil ibunya.

Setelah beberapa jam kepergian dirinya tiba-tiba mendengar kabar buruk dari sang nenek bahwa mobil yang berisi ayah ibu serta adik bungsunya di cegat oleh beberapa musuh ayahnya yang menyebabkan ayahnya meninggal dan adiknya di culik yang sampai saat ini belum juga ditemukan.

Flasback off

Sejak saat itu dirinya sangat terpukul karena kehilangan dua orang yang dia sayangi. Melihat kondisi ibunya yang juga terpukul karena kejadian itu, dirinya berjanji akan mencari keberadaan adik bungsunya kemana pun itu. Walau sampai saat ini juga adiknya belum ditemukan tapi dirinya tidak pantang menyerah. Ia akan berusaha menemukan adik bungsu yang sangat disayanginya itu.

Tak lama dirinya tersadar ketika mendapat pesan dari adiknya, Joy.

***

Seulgi menggertakan giginya kesal. Bagaimana tidak. Dia rela meninggalkan waktu kuliahnya demi menghampiri adiknya yang menangis di depan kamar rawat seorang pasien yang Seulgi tidak ketahui.

Dia pikir adiknya kembali berbuat ulah karena sudah melukai seseorang yang pada akhirnya Joy menyesal dan bertanggung jawab hingga seseorang yang dilukai adiknya di bawa ke rumah sakit.

"Kau berbuat ulah lagi!" Marah Seulgi yang ingin memukul adiknya.

"Aniya, bukan aku." Balas Joy menghindar dari pukulan kakaknya sembari menangis sesegukan.

"Masih saja berbohong hm?"

Seulgi berbuat seperti itu karena dari dulu Joy tidak pernah berubah yang berbuat seenaknya dengan seseorang yang tidak dia sukai.

Pernah sekali Joy yang sok berkuasa dengan memanfaatkan bahwa sekolah itu milik neneknya ia membuli teman sekelasnya hanya karenà dirinya tidak suka dengan pakaian temannya itu hingga temannya itu pindah sekolah gara-gara joy selalu membulinya.

Tapi pada akhirnya, setelah menyadari temannya pindah karena Joy. Joy menyesal karena berbuat itu dan ia segera meminta maaf pada temannya itu. Dan sekarang Joy malah berbuat ulah lagi.

"Aku serius. Aku tidak melukainya unnie"

Seulgi melihat sorat mata adiknya mengucapkan itu benar dan tidak berbohong.

"Lalu, kenapa bisa seperti ini?"

Dan akhirnya Joy menjelaskan secara rinci kejadian yang sebenarnya termasuk dirinya yang juga membuli tapi tidak melukai gadis itu.

"Dasar bodoh!" Seulgi berhasil memukul adiknya pelan. Ia kesal sekarang. Sudah tahu jika dirinya membuli seseorang pasti semua siswa juga ikut membuli orang itu tapi tetap saja Joy melakukannya.

Ya, walaupun Joy tidak menyuruh semua siswa tapi tetap saja mereka yang mencari simpati agar dijadikan teman atau geng yang diketuai Joy pasti ikut mendukung atau meniru tindakan Joy apalagi sekolah itu adalah milik neneknya.

"Kenapa memukulku unnie?" Ringis Joy mengusap kepalanya. Ia menyesal. Berniat memanggil Seulgi agar menemaninya tapi malah dirinya mendapat amukan dari kakaknya.

"Kau..." Sebelum Seulgi melanjutkan ucapannya Joy langsung memotonganya.

"Iya-iya. aku akan meminta maaf." Jawab Joy menyadari bahwa perbuatannya itu salah.

"Lalu...kenapa kau menangis?" Tanya Seulgi membuat Joy langsung terdiam.

"Aku tidak tahu unnie. aku hanya merasa khawatir ketika dia terluka" Seulgi mengeryit bingung dengan kelakukan adiknya itu.

"Unnie, Jangan bilang ini pada Mom ya?" Rengek Joy memohon pada Kakaknya.

"Telat. Mom sedang dalam perjalanan sekarang"

Joy ingin marah tapi tidak jadi suara Perawat memanggilnya.

"Atas nama Joy?" Kata perawat itu.

"Ya, saya" balas Joy berdiri.

"Anda harus membayar administrasi terlebih dahulu di depan sana" tunjuk Perawat itu.

Joy mengangguk lalu menoleh dan menatap kakaknya.

"Apa?" Tanya Seulgi pura-pura tidak mengerti.

"Unnie," Ucap Joy dengan tersenyum.

Iya-iya. unnie yang bayar.

***

Irene berjalan memasuki rumah sakit yang ditunjukan seulgi tadi di telepon. Awalnya dirinya panik mendengar jika putrinya masuk kerumah sakit.

Tapi dengan putri sulungnya yang kembali menelpon dan mengatakan jika putri keduanya baik-baik saja Ia pun lega mendengarnya.

"Nee, Mommy kesana sekarang" Jawa Irene lalu memutuskan panggilannya.







Cirebon, 11 Juni 2021.

Note:
Seminggu ini dah banyak up yah:v

Jangan lupa vote & komen gaess

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang