Part 8

1.7K 209 31
                                    

Cuaca kota seoul malam ini begitu terasa dingin dan mungkin akan turun salju, ntah sudah berapa lama wanita berambut hitam panjang melangkah seorang diri mencari keberadaan putrinya.

Seperti tidak terusik akan dinginnya cuaca malam menyelimuti. tatapan matanya lurus kedepan dengan derasnya air mata yang menghiasi wajah cantiknya, sesak dan kecewa iya itu yang dirasakan ibu dari tiga anak tersebut.

Menyerah, tidak. Walaupun Irene sudah mengelilingi rumah sakit dan tidak kunjung menemukan putri kecilnya, ia akan tetap berusaha mencari putrinya hingga di temukan.

Sejenak Irene mendudukan tubuhnya di bangku ruang tunggu untuk mengistirahatkan dirinya yang cukup lelah karena sudah mencari putrinya yang tak kunjung ditemukan. Kepalanya menunduk tak kuasa menahan isak tangis yang ia redam sedari tadi.

"Kamu dimana sayang" Gumamnya.

Kemudian Irene tersentak saat mantel tebal mendarat di tubuhnya. Wanita itu hapal dengan aroma parfum yang menusuk indera penciumannnya aroma yang lembut dan menenangkan. Irene menoleh kesamping menatap wajah anak sulungnya yang menatap dirinya dengan tatapan sendu membuat Irene dengan tanpa sadar air matanya meruak dengan deras.

"Hiks hiks" suara isak tangis yang semakin terdengar di telinga Seulgi saat ini.

Setelah mengetahui wajah adik bungsunya yang sebenarnya ia terkejut karena kecurigaan pada gadis beberapa hari ia temui itu memang benar Yeri, adik bungsunya yang hilang selama lima belas tahun yang lalu.

Kemudian dirinya dan Joy adiknya yang mengetahui itu segera menyusul ibunya dengan menaiki mobil yang di bawa Siwon sahabat Irene. Selama di perjalanan, Sembari menangis Joy menceritakan semua tentang Yeri yang sudah ia temui beberapa hari ini termasuk Yeri yang berada di rumah sakit yang mereka tadi kunjungi membuat Seulgi tambah tekejut mendengarnya.

Mereka yang sudah sampai di rumah sakit dengan segera pergi keruang rawat adik bungsu mereka. Namun sesampainya disana mereka tidak menemukan keberadaan adik mereka menyesal karena tidak segera menyadari bahwa Yeri adalah adik bungsu mereka yang selam ini mereka cari.

Mereka pun kembali keluar dan ketika di lorong dia melihat seorang wanita, dari postur tubuhnya sepertinya mereka mengenalinya, wanita itu tengah duduk sendirian dengan menundukan kepalanya.

Seulgi segera berlari untuk menghampiri wanita itu. Dan ternyata benar, dia adalah ibunya, Irene.

"Mom" lirih Seulgi tak tega melihat ibunya menangis.

"Mianhae hiks" Seulgi menggelemg lalu ia memeluk tubuh ibunya. Ia tahu ibunya sekarang butuh sandaran.

"Kita akan cari lagi Mom" Ucap Seulgi mengusap punggung ibunya.

Kemudian Seulgi melirik adik keduanya yang sedang menahan isak tangis. Dengan terseyum paksa Ia menyuruh adiknya ikut dalam pelukan mereka dan tak butuh waktu lama Joy langsung berhambur kepelukan mereka dan ikut menangis bersama ibunya.

Dalam hati Seulgi berjanji akan mengembalikan kebahagian mereka dengan menemukan adik bungsunya.

"Sebaiknya kita pulang dulu, ini sudah malam" Ucap Siwon yang sedari tadi diam memperhatikan keluarga Irene yang tengah bersedih.

***

Sementara disisi lain seorang wanita yang sudah berumur setengah abad itu sedang merayakan keberhasialannya karena memenangkan tender besar yang ia dapatkan dari hasil rapat tadi.

Dirinya membungkukan badan untuk mengucapkan rasa terima kasih pada seluruh karyawannya karena sudah bekerja dengan maksimal hingga kembali mendapatkan tender besar kembali. Ucapan-ucapan selamat pun ia dapatkan dari para karyawannya.

Tapi tidak dengan seorang wanita yang berdiri dan menatap kesal pada wanita di depannya yang tengah tersenyum itu. Ia mengepalkan tangannya tidak terima atas kemenangan bosnya itu.

Lalu tak lama ia keluar dari ruangan itu dan langsung mengeluarkan ponselnya untuk menelpon seseorang. Dengan tersenyum smrik ia mengatakan pada seseorang di teleponnya.

Cepat! Laksanakan tugasku.

***

Selama perjalanan pulang, hanya keheningan yang melanda. Joy yang tertidur karena lelah menangis. Seulgi yang sedang mengotak ngatik ponselnya dan Irene yang hanya melamun sembari menatap kearah jendela.

Saat di lampu merah, irene menyadari ada seorang gadis yg sedang berjalan di dekat sebuah halte. Samar2 ia melihat tubuh anak itu mirip putri bungsunya yerim. Dan setelah dilihat dengan jelas Irene langsung menyuruh siwon untuk meminggirkan mobilnya.

"Ada apa?" Tanya Seulgi juga Siwon yang sudah menghentikan mobilnya.

Irene tak mengubrisnya. Ia langsung keluar setelah memakai mantel karena cuaca dingin.

Braķk

Suara yang terdengar keras pun berhasil membangunkan Joy yang tertidur.

"Waeyo Unnie?" Tanya Joy dengan muka bantalnya.

Seulgi mengedikan bahunya lalu memilih ikut keluar menyusul ibunya.

"Mommy kenapa keluar cuacanya ding-" Ucapan Seulgi terhenti setelah mendengar Irene berkata.

"Itu seperti Yerim" Tunjuk Irene pada seorang gadis yang sedang melangkah pelan.

"Mwo?" Kaget Joy yang sudah keluar dan melihat arah tunjuk ibunya.

Dan benar saja, Itu adalah Yeri yang masih memakai seragam sedang berjalan mendekati halte.

"Yeri!!" Teriak Seulgi di sebrang jalan dan Yeri yang mendengar namanya dipanggil menoleh mendapati Seulgi yang berdiri di seberangnya.

Kemudian Yeri mengeryitkan dahinya bingung ketika menyadari ada wanita dan gadis yang berada disisi Seulgi apalagi pria yang dibelakang mereka.

"Tunggu disana, ne?!!" Teriak Seulgi lagi dan walaupun Yeri bingung di hanya mengangguk sebagai jawaban.

Ketika mereka ingin menyebrangi jalan Irene merasa curiga pada dua orang pria berbadan besar sedang berdiri di belakang putri bungsunya. Perlahan kedua orang itu mendekati Yeri membuat Irene langsung panik.

"Hei!!" Teriakan Irene berhasil membuat Siwon, Seulgi dan Joy yang sedang memperhatikan jalanan langsung menatap ke arah Yeri.

Lalu tak lama mereka terkejut melihat dua orang itu membekap mulut putrinya dengan kain hingga membuat Yeri pingsan.

"Omo!! Mereka ingin menculik Yerim" Panik Joy.

Tanpa pikir panjang, Irene langsung berlari menyebrangi jalan dan untungnya sudah tidak ada mobil yang melewat.

Keberuntungan tidak berpihak pada Irene karena Yeri sudah dibawa dan dimasukan kedalam mobil hingga mobil itu melaju dengan kencang membawa Yeri di dalamnya.

"Andwae!!!"

"Jangan bawa putriku!!" Teriak Irene mengejar mobilnya.

"Hei!! Tunggu!!"

Mobil itu semakin menjauh membuat Irene berteriak histeris.

"Kembalikan putriku!!"

"Rene-ya, tenang lah" Ucap Siwon berhasil mengejar Irene tetapi Irene terus memberontak ingin kembali mengejar Mobil hitam yang membawa putrinya.

"Enggak. Enggak putriku di culik aku ingin mengejarnya!!" Racau Irene memberontak hingga Siwon agak kewalahan menahan Irene.

Joy terdiam mematung melihat kejadian di depannya. Air matanya kembali mengucur deras. Adiknya yang selama ini mereka cari kembali di culik.

Tapi tidak dengan Seulgi yang dengan sigap ia langsung berlari kearah mobil dan masuk ke bangku pengemudi lalu ia menyalakan mesin mobilnya.

"Shit! Kali ini kalian tidak akan lolos" Ucap Seulgi langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.








Cirebon, 16 Juni 2021.

Note:
Bisa-bisanya saya gabut di tengah banyaknya tugas UAS🙂

Jangan lupa vote & komen gaess

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang