Uhuk uhuk
"Makannya pelan-pelan saja, nak"
Yerim tidak menanggapi. Masih kesal dengan ibu kandungnya itu. Mereka berada di restoran sekarang.
"Iya, lagi pula kau bisa memesannya lagi" Ujar Joy enteng. Mommynya itu kaya jadi mana mungkin membiarkan anaknya kelaparan begitu saja.
Mendengar kakak keduanya ikut berbicara Yerim mendelik tajam. Jangan lupa ia juga kesal pada Joy karena tidak diajak menaiki wahana di pasar malam.
"Oiya habis ini kita langsung pulang saja ya"
"Loh, ga jadi mampir ke rumah Paman Siwon?" Tanya Seulgi karena sebelumnya mereka sudah berniat ingin kesana.
Irene menggeleng " lain kali saja, sekarang sudah malam"
Mereka pun mengangguk saja mengikuti ucapan Irene.
Setelah keheningan melanda tiba-tiba terdapat suara kursi di geser kebelakang. Membuat sang empu menjadi pusat perhatian oleh ketiga wanita lebih tua darinya itu.
"Mau kemana sayang?"
Tanpa berniat menjawab Yerim pun melenggang pergi dari sana. Ketiga Wanita itu melihat Yerim berjalan ke arah toilet.
"Anak itu, sudah tidak sopan!" greget Joy ingin menyusul Yerim tapi ditahan oleh Irene.
"Tak apa, biarkan saja"
Irene memakluminya karena ia tau putrinya seperti itu karena ulah dirinya yang tidak mengijinkan menaiki wahana tadi.
***
Siapa sangka ternyata Yerim tidak pergi ke toilet melainkan ke arah belakang restoran yang diperintahkan Eunha. Karena memang arah toilet dengan arah belakang hampir sama hingga keluarganya mengira Yerim pergi kesana.
Tadi, dari kejauhan Yerim tak sengaja melihat Eunha yang tengah menatapnya. Entah bagaimana Yeoja yang sering menyiksa Yerim diam-diam berada di restoran yang sama dengannya. Eunha dengan gerakan matanya memerintahkan Yerim agar segera pergi ke arah belakang restoran. Yerim yang memang takut keluarganya mengetahui pun langsung menurutinya dan berakhirlah dirinya pergi ke arah belakang restoran dengan tidak memberitahu keluarganya satupun.
Sesampainya di belakang restoran, Yerim langsung didorong kasar oleh Eunha hingga tersungkur ke tanah. Tak hanya itu Eunha langsung memberikan tamparan pukulan hingga tendangan membuat Yerim kesakitan di seluruh tubuhnya.
"Akhh!"
"Ampun! Jangan sakiti aku" mohon Yerim agar Eunha berhenti menyiksanya.
"Hentikan!"
"ini menyakitkan!"
"Aku mohon!"
Yerim terus meracau meminta agar Eunha berhenti tetapi Eunha tidak kunjung menghentikannya. Hingga pada akhirnya Eunha lelah dan berhenti melukai Yerim. Eunha tersenyum puas karena senang dengan perbuatannya.
Setelah itu Eunha membalikan badan dan menatap ketiga pria dihadapannya.
"Kalian boleh mencobanya" Ucap Eunha melenggang pergi dari sana.
***
Prankk
Dengan segera Irene mengambil sendok yang jatuh tadi. Tiba-tiba hatinya menjadi resah sekarang.
"Mom, kenapa?" Tanya Seulgi yang merasa perubahan diantara wajah ibunya itu.
"Yerim kenapa lama ya?" Tanya Irene resah. Sesekali melihat kerah toilet memastikan putrinya telah selesai atau belum.
