Part 53

1.2K 153 33
                                    

Btw Alurnya gak jelas, kalo gak suka skip aje

Cklek

Joy baru saja memasuki rumah mewahnya. Hening, itulah yang dirasakan Joy sejak memasuki rumah. Sepertinya tidak ada orang, pikirnya.

Ekhem!

Langkah Joy terhenti. Ia menoleh dan mendapati ibunya yang tengah berdiri sambil bersedekap dada.

"Dari mana?" Ujar Irene.

"Sekolah"

Irene menghela napas. Memang ia tau tapi kenapa pulang larut malam?

"Mommy sudah menghubungi pihak sekolah dan katanya tidak ada kegiatan Diluar jam sekolah. Tapi kenapa kamu pul--"

"Mom, aku lelah. biarkan aku istirahat" potong Joy melanjutkan langkahnya tapi langsung di cekal oleh Irene.

"Joy, Dengar dulu,"

"Wae? Apa lagi?" Kesal Joy

Irene menatap Joy dari bawah hingga atas. Dilihatnya pakaiannya yang sudah acak-acakan dengan tubuh yang lusuh seperti habis berperang.

Irene tidak marah. Begitupun juga menaruh curiga pada anak keduanya itu. Namun tujuannya sekarang ia hanya ingin menyambut kepulangan putri keduanya itu.

Tanpa pikir panjang ia langsung memeluk Joy dengan erat.

"Mommy rindu denganmu, nak"

Joy terdiam. Tidak membalas pelukan sang Mommy. Ia hanya diam tidak tahu harus melakukan apa karena ini pertama kali ibunya memeluk setelah sekian lama.

"Mom..."

Joy melepas paksa pelukan Irene. Menatap haru Ibunya. Hatinya berbunga-bunga setelah mendapat pelukan ibunya lagi.

"Sst, Jangan menangis" Ucap Irene mengusap air mata Joy yang tiba-tiba menetes.

Irene sadar. Selama ini ia kurang memperhatikan putri keduanya. Ia pikir Joy sudah mandiri. Namun, ia sadar putri keduanya masih sangat membutuhkan kasih sayangnya juga selain Yerim.

"Katakan sama Mommy, kamu mau apa hm?" Tanya Irene lembut. Mencoba setegar mungkin di depan anaknya.

Joy menggeleng. Ia tidak membutuhkan apa-apa. Ia terisak. Irene yang tak tega kembali memeluk Joy. Memberikan dekapan hangat lagi setelah sekian lama tidak dia berikan. Tentunya Joy sangat senang menerimanya. Kali ini ia membalas pelukan itu dengan erat.

Sementara diatas sana, ada Seorang gadis yang tengah melihat adegan itu. Menarik kedua sudut bibirnya tersenyum. Ya, dia bahagia melihatnya.

Ia cukup sadar. Selama ini ia merasa terlalu rakus mendapatkan kasih sayang ibunya. Ia sadar karena bagaiamana pun juga kedua kakaknya juga harus ikut merasakan kasih sayang ibunya.

Flasback On

Pulang sekolah Yerim berniat ingin mengajak Joy untuk pulang bersama. Namun ketika bertemu Joy malah menolak ajakan Adiknya.

"Unnie!"

"Ayo kita pulang!"

"Tidak! Gue gamau pulang sama lo!" Tolak Joy pada Yerim.

"K-kenapa?" Tanya Yerim takut.

"Lo udah tau sendiri" balas Joy ingin pergi namun di cekal oleh Yerim.

"Tapi Mommy udah Nungguin Unnie"

"Lo yakin Mommy nungguin Gue?"

Yerim mengangguk membuat Joy berdecih.

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang