Part 12

1.9K 213 48
                                    

Happy Reading...

Malam hari, Irene berlarian kesana kemari mencari keberadaan Yerim. Rumah yang Irene dan Yerim tinggali pintu ruangannya terbuka semua. Nampak raut wajah yang cemas dari Irene begitu kentara. Ia bersiap keluar untuk mencari Yerim. ia bingung kemana harus mencari Yerim. Ia sama sekali tidak mengenal siapapun yang dekat dengan Yerim. ia merutuki dirinya sendiri, ibu macam apa yang tidak mengetahui kehidupan pribadi anak bungsunya.

"Mommy"

Seulgi yang baru pulang mengeryit bingung melihat ibunya yang berjalan mondar-mandir dengan raut wajah yang terlihat khawatir.

"Eoh Seulgi. Kau sudah pulang." Seulgi pun mengangguk.

"Ada apa Mom?" Tanya Seulgi melihat mata ibunya yang sembab dan terlihat gelisah.

"Yerim hilang"

"Mwo? Bagaimana bisa?"

"Mommy tidak tahu, tadi kita tidur dan saat Mommy bangun Yerim ga ada" Jelas Irene yang kembali meneteskan air matanya.

***

Sementara disisi lain.

"Gomawo, Ahjumma" ucap Yerim kepada pemilik kedai saat menyodorkan tiga mangkuk ttokbokkie yang sudah di pesan untuk mereka bertiga.

"Kau bisa memakannya?" Tanya Sinb yang melihat telapak tangan Yerim masih di perban.

"Emm, tentu saja" Balas Yerim merasa luka di tangannya sudah mendingan.

Gadis itu memakan ttokbokkie pedas dengan lahap. Seperti biasa tiap akhir bulan, Yuju kakaknya Sinb yang akan meneraktir Yerim juga adiknya sebagai rasa senang Yuju karena mendapat gaji hasil keringatnya sendiri dan mereka memilih kedai tteokbokkie karena sudah lama mereka tidak memakan makanan kesukaan Yerim ini.

"Kau tidak ingin bercerita darimana kau mendapatkan luka itu?" Tanya Yuju yang khawatir sekaligus penasaran.

Dari Kecil Yerim sudah dianggap adiknya sendiri oleh Yuju karena Yuju sudah mengetahui semua latar belakang Yerim termasuk Yerim yang tinggal di panti dekat rumahnya yang sering ia kunjungi dan berakhir menjadi sahabat kecil adiknya Sinb.

Yerim pun menghentikan acara makannya. Ia mengingat tujuan pertama bertemu sepasang saudara ini. Sedangkan Sinb masih asik melahap porsi tteokbokkie pedas sembari menunggu jawaban sahabatnya itu.

"Yer?"

"Aku bertemu keluarga kandungku."

Uhukk

Sinb yang mendengar itu pun terkejut hingga terbatuk karena masih memakan ttokbokkienya dan Yuju dengan sigap memberikan segelas air putih pada adiknya.

"Aishh, kau tersedak. Tidak perlu terburu-buru. Minum ini dulu"

"Terima kasih, Unnie" Yuju kembali menatap Yerim yang kembali memakan porsi ttokbokkienya lagi.

"Jinjayo? Bagaimana bisa?"

Setelah menghabiskan makanan kesukaannya Yerim pun minum dan kembali melanjutkan ceritanya.

"Aku bingung harus menjelaskannya dari mana." Lanjut Yerim karena sedari tadi ia memikirkan bagaimana cara menjelaskan sebuah fakta ini pada sahabat serta orang yang sudah ia anggap kakaknya sendiri.

"Baiklah kalau tidak mau cer-"

"kemarin..." Yerim pun menceritakan semuanya dari awal kejadian dirinya disekolah yang di rundung hingga ia di culik dan berakhir bertemu keluarga kandungya.

"Woah, Ceritamu seperti di drama saja Yer" saut Sinb yang mendengarkan Cerita sahabatnya dan Yerim hanya mengedikan bahu tidak tahu.

"Hmm, Yeri-ya sering-sering berkunjung ya... Unnie pasti akan merindukanmu" ucap Yuju sembari memeluk Yerim mengira jika Yerim akan tinggal jauh dengan mereka.

TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang