Happy Reading...
Yerim menggeliat mendengar alarm di ponselnya. Dengan nyawa yang belum terkumpul Ia melihat jam dan ketika menyadari angka jam tersebut ia tersenyum senang kemudian kembali menyandarkan kepalanya pada bantal lalu menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.
Ya, sekarang adalah hari weekend, dimana ini adalah kesempatan Yerim menghabiskan waktunya untuk bersantai di dalam rumah dan melanjutkan kembali tidurnya karena semalam dirinya juga tidur cukup larut dengan bermain game bersama kakak sulungnya.
Tok tok
Irene mengetuk pintu kamar adiknya. Sekali, dua kali hingga tiga kali pintu kamar putrinya tidak kunjung dibuka oleh sang pemilik membuat Irene hingga tanpa pikir panjang dia membuka paksa pintu kamar putri bungsunya yang beruntung tidak di kunci.
"Haiss, anak ini" gumam Irene berkacak pinggang sembari melihat putrinya yang masih tidur dengan selimut miliknya.
Kemudian Irene menarik selimut yang menutupi tubuh putrinya lalu mengguncangkan tubuhnya guna membangunkan membuat sang empu menggeliat tak nyaman.
Enghh
"Sayang, ayo bangun" Ucap Irene membangunkan putrinya yang masih menutup mata.
"Mommy, Ini masih pagi dan lagi pula ini hari libur" Ucap Yerim dengan suara seraknya dan kembali menarik selimut itu hingga menutupi tubuhnya.
"Kau harus bangun, sayang. Kamu tidak mau ikut unniemu?"
"Ikut kemana?" Tanya Yerim membuka selimut itu sampai batas dada.
"Joy mau lari pagi sekarang, kamu harus ikut" pinta Irene karena ingin Yerim hidup sehat seperti kakaknya yang sering olahraga di pagi hari.
"Shirreo, aku tidak mau mom" Ucap Yerim menolak membuat Irene cemberut.
"Loh, kenapa? Kamu harus ikut sayang biar sehat" pinta Irene karena walaupun hari libur ia tidak mau putrinya bermalas-malasan.
"Tapi mom..."
"Tidak ada penolakan. Ayo bangun dan ganti bajumu, unnime sudah menunggu dibawah." Tegas Irene Menatap putrinya.
Yerim mendengus kesal. Dengan terpaksa dirinya bangkit walau kantuk masih menyerangnya. Ibunya tidak tahu saja jika dirinya telah bergadang karena bermain game hampir semalaman dan jika Yerim menolak ibunya pasti curiga dan akan memarahinya karena dirinya tidak tidur gara2 bermain game.
"Arraseo arraseo aku akan ikut" pasrah Yerim langsung pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan ganti baju dan Irene tersenyum gemas melihat wajah putrinya yang menggerutu.
***
Joy menggeram marah melihat adiknya yang berjalan pelan menghampirinya, Jika bukan karena suruhan ibunya dia tidak akan mau mengajak adiknya yang susah bangun ini.
"Ck, dasar lama" kesal Joy pada adiknya.
Yerim memutar matanya malas pada kakaknya itu. Siapa suruh mengajaknya.
"Nanti jangan Jauh-jauh, di sekitaran komplek saja nee?" Ucap Irene mengingatkan kedua putrinya yang sudah siap berangkat.
Irene tidak ikut karena dirinya akan memasak untuk sarapan pagi mereka.
"Emm, baiklah" jawab Joy lalu pamit pada ibunya.
"Ayo berangkat" ajak Joy menarik adiknya pergi dari sana.
***
Satu jam berlalu kedua bersaudara itu telah selesai dengan Joggingnya dan memilih untuk berhenti di sisi jalan yang terlihat sepi karena hari weekend jadi hanya beberapa kendaraan yang melewat.
