Sebelum Soo Hwa sampai di rumahnya, Johnny lebih dulu sampai. Dia benar-benar tidak tau harus mencari Soo Hwa ke mana. Jadi, dia putuskan untuk menunggu Soo Hwa tepat di depan pintu rumahnya. Bahkan, seorang CEO itu tidak memikirkan image-nya lagi. Soo Hwa tidak pernah memberikan kode rumahnya pada Johnny, dia bahkan tidak pernah mengizinkan Johnny untuk menginap di sana sekalipun.
"Johnny-ya." panggil Soo Hwa begitu sampai dan melihat Johnny yang duduk di sana.
Johnny menoleh dan hanya memberikan tatapan kosong untuk Soo Hwa. Sedangkan Soo Hwa, dia menghela napasnya dan memasang raut wajah khawatir begitu melihat luka di wajah Johnny belum dibersihkan. Soo Hwa kembali mengalah, diraihnya kedua tangan Johnny dan membantunya untuk bangun, lalu diajaknya masuk.
"Duduklah dulu. Aku ambilkan kotak obat." Perintah Soo Hwa yang langsung dituruti Johnny.
Tidak lama setelah itu, Soo Hwa kembali dan membawa kotak obat untuk membersihkan dan mengobati luka Johnny. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Soo Hwa, dia hanya fokus untuk mengobati luka Johnny. Sedangkan Johnny, dia hanya terus menatap wajah Soo Hwa.
"Selesai." Tutur Soo Hwa bersamaan dengan helaan napasnya.
"Mianhae. Aku lepas kendali lagi." Sesal Johnny.
"Kau benar menyesalinya, hm?" balas Soo Hwa mengingat namja ini tidak bisa memegang omongannya.
"Kecuali dengannya. Aku tidak sama sekali tidak bisa mengendalikan diriku jika harus berhadapan dengan orang itu." jawab Johnny, bahkan dari cara berbicaranya dia kembali tidak bisa mengendalikan dirinya lagi.
Soo Hwa menghela napasnya lagi, "Sekarang kutanyakan padamu, Johnny. Kejadian barusan tidak akan terjadi jika kau tidak memulainya, kan?" Keluh Soo Hwa.
"Dia yang memancingku dengan mengatakan dia yang lebih tau tentangmu daripada aku, Lee Soo Hwa." Balas Johnny.
Soo Hwa tidak percaya jika Johnny tidak mengakui kesalahannya, "Ya. Johnny Suh. Kau yang tiba-tiba datang langsung sinis padaku."
"Bagaimana bisa aku tidak sinis, Soo Hwa-ya? Kau tidak mengabaikan semua telepon dan pesanku selama hampir lebih dari satu minggu, lalu tiba-tiba aku bertemu denganmu tanpa sengaja bersama dengan mantan suamimu itu!!" marah Johnny.
"Aku tidak hanya berdua dengannya!! Kau bisa lihat sendiri ada Jung Woo dan juga Chae Rin di sana." balas Soo Hwa yang sudah tidak bisa membendung amarahnya.
Johnny tertawa sinis, "Cih! Mereka hanya hiasan saja. Aku yakin mereka juga sengaja melakukan itu untuk membantu arsitek itu kembali denganmu."
"Mwo?! Aku yang mengundang mereka, Johnny! Aku makan siang bersama mereka karena ingin berterima kasih karena mereka juga ikut serta membuat dramaku sukses! Kenapa kau... Astaga, Johnny." Soo Hwa mengusap wajahnya frustasi.
Johnny tertawa sinis, "Wait... What? Celebrated? Bahkan dramamu itu belum selesai. Kau... Kau hanya mencari alasan untuk bertemu lagi dengannya! Tidak puaskah kau sudah bermalam di rumahnya, ah tidak, haruskah kuperjelas? Rumahmu dulu. Rumah kalian. Apa ada yang belum kalian selesaikan malam itu? Apa kalian belum melakukan-"
PLAK!!
Soo Hwa tidak tahan mendengar perkataan Johnny, dia langsung menampar Johnny dengan keras. Dia sadar jika dia melakukan itu. Sedangkan Johnny, dia memegang pipinya yang terasa panas. Perlahan diangkatnya kepalanya itu untuk menatap Soo Hwa.
"Kau... Kau baru saja menamparku?"
Soo Hwa menangis, dia menggelengkan kepalanya dan berdiri menjauh dari rumah Johnny, "Bisa-bisanya kau mengatakan itu padaku..." lirihnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You?
Romantik"I may seem strong, I may be smiling, but there are many times when I'm alone. I may seem like I don't have any worries, but I have a lot to say." - EXO - My Answer