Sixty

38 6 0
                                    

Setelah histeris tadi, Doyoung Eomma menarik Soo Hwa untuk bersama dengannya, untuk mencoba membuat Soo Hwa tenang. Soo Hwa belum mengeluarkan semua emosinya, karena itulah sekarang dia masih terlihat lelah dan juga masih menatap kosong apa yang ada di hadapannya.

Sedangkan Jung Woo, dia mulai menjelaskan apa yang terjadi sampai membuat Doyoung kecelakaan.

"Tadi aku ikut melihat rekaman dashboard di mobil Doyoung Hyung bersama polisi yang mengantarnya. Dalam rekaman itu, Doyoung Hyung terlihat langsung memutar balik stir-nya dengan cepat lalu setelahnya ada mobil yang melaju kencang dan menabrak mobilnya. Dia juga masih ada di ruang UGD sekarang." Jelas Jung Woo yang tanpa sadar menjatuhkan air matanya.

Soo Hwa merasa sesak di dadanya setelah mendengar penjelasan Jung Woo, dia ingin sekali terus bertanya pada Jung Woo, tapi dia belum mendapatkan kekuatannya kembali.

"Apa yang membuatnya memutar balik seperti itu, Jung Woo-ya?" tanya Chae Rin yang mewakili Soo Hwa.

Jung Woo menarik napasnya dalam-dalam, "Tadi kami membuka ponselnya, orang yang terakhir dihubunginya adalah Hyun Ahjumma. Hyun Ahjumma bilang jika Doyoung Hyung menghubunginya karena gulungan kertas desainnya tertinggal, dari suaranya memang Doyoung Hyung terdengar buru-buru."

"Dia melupakan itu?" tanya Soo Hwa yang mulai mengeluarkan suaranya.

Jung Woo mengangguk, "Belakangan ini memang dia tidak terlalu fokus bekerja."

Soo Hwa kembali menangis begitu mendengar perkataan Jung Woo, dia menundukkan kepalanya, "Ini semua salahku." Lirihnya.

"Sayang..." tegur Doyoung Eomma.

"Ini salahku, Eomma. Jika aku tidak bersikap kasar padanya kemarin pasti dia tidak akan seperti ini. Dia... Dia tidak akan kecelakaan." Rengek Soo Hwa.

"Tidak, Sayang. Kau dengar kan yang Jung Woo katakan? Ini murni kecelakaan, karena dia juga ceroboh. Ini bukan salahmu." Tutur Doyoung Eomma yang kali ini menenangkan Soo Hwa.

Jung Woo yang melihat reaksi Soo Hwa seperti itu, perlahan menghampirinya dan berlutut di hadapan Soo Hwa. Tangannya terangkat untuk menghapus air mata Soo Hwa. "Berhenti menyalahkan dirimu. Ini kecelakaan, Soo Hwa-ya." bisik Jung Woo.

"D-dia akan baik-baik saja, kan, Jung Woo-ya? Dia akan sadar, kan?" gemetarnya.

Jung Woo menjatuhkan air matanya, lalu mengusap pipi Soo Hwa lagi, "Kita doakan yang terbaik untuk kondisinya, hm?"

"Ucapanmu itu berarti dia akan sadar, kan? Jika tidak... Aku benar-benar akan mengutuk diriku sendiri, Jung Woo-ya..." lirihnya.

"A-aku... Ada yang ingin aku katakan padanya, Jung Woo-ya. D-dia harus bangun dan mendengarkanku." lanjutnya yang perlahan meraih tangan Jung Woo dan menggenggamnya dengan kuat.

Jung Woo hanya bisa menarik Soo Hwa ke dalam pelukannya dan ikut menjatuhkan air matanya di sana. Entah apa yang ingin dikatakan Soo Hwa pada Doyoung, sampai Soo Hwa sehisteris ini, tapi perasaannya mengatakan jika itu berkaitan dengan hubungan Doyoung dan Soo Hwa.

"Ini semua karena aku. Semuanya salahku, Jung Woo-ya. Jika saja aku tidak bodoh, mungkin... Mungkin dia tidak akan seperti ini. Semuanya salahku." Rutuknya.

"Soo Hwa-ya..." lirih Chae Rin yang mendekatkan dirinya, dan mulai memeluk kedua temannya itu.

"Jika saja aku sadar lebih awal, semuanya tidak akan seperti ini." bisiknya yang membuat Jung Woo dan Chae Rin hanya bisa memeluk Soo Hwa lebih erat, karena mereka yakin jika itulah jawabannya. Soo Hwa... Dia mungkin sudah sadar jika dia juga masih membutuhkan Doyoung.

Back to You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang