Makan siang pun dimulai, tidak ada suara yang keluar dari mulut mereka, hanya ada suara alat-alat makan. Sedangkan Soo Hwa, sedari tadi dia hanya menatap makanannya itu dalam diam. Dia belum ingin menyantap makanan berat. Akhirnya perhatiannya teralihkan saat melihat ada mangkuk sup yang tak jauh dari jangkauannya.
Satu suap, dua suap, sampai entah ke berapa suap sup itu masuk ke mulut Soo Hwa. Ada rasa yang asing di tenggorokan Soo Hwa saat melahap sup tersebut, tapi dia tidak terlalu memikirkannya karena rasanya menyegarkan.
"Kulihat pekerjaan kalian di sini hampir selesai." Tutur Johnny yang tiba-tiba membuka percakapan.
Jung Woo melihat pandangan Johnny mengarah pada Doyoung, tapi dia memilih untuk mewakilkan Doyoung untuk menjawabnya, "Hampir. Sudah memasuki 85%."
Johnny menoleh pada Jung Woo sekarang, "Wow, cepat sekali ya? Kudengar kalian baru mengerjakannya kurang dari seminggu. Sekarang aku mengerti kenapa Arsitek Kim sangat diincar." Puji Johnny.
Doyoung hanya memberikan respon seadanya untuk menghargai pujian dari Johnny.
"Jika aku tidak salah ingat, dulu tim-ku juga pernah meminta bekerja sama dengan Arsitek Kim, tapi sepertinya project itu kurang menarik bagi kalian." Tutur Johnny.
"Itu karena kami dulu memang hanya fokus untuk merancang bangunan asli, untuk sekarang memang kami sedang memulai untuk memperluas kerja sama kami di bidang yang sesuai kemampuan kami juga." jawab Jung Woo lagi.
Johnny tersenyum tipis dan menarik napasnya dalam-dalam, "Sepertinya pembahasanku tidak membuatmu tertarik untuk berbicara denganku, Arsitek Kim." Tuturnya yang merasa jika Doyoung mengabaikannya dan lebih memilih fokus pada makanannya.
Doyoung mengangkat kepalanya, "Hm? Ah, aniyo, aku memang tidak banyak bicara saja." Balasnya.
"Aniya, Johnny-ya. Seharusnya kau tidak memujinya, karena itu membuatnya tidak nyaman." Celetuk Chae Rin.
Johnny tertawa canggung, "Ah, begitu. Aku paham dengan sifat seperti itu. Aku kira kau tidak nyaman berbicara denganku."
"Bukannya tidak nyaman. Aku hanya merasa aneh saja saat orang-orang memuji pekerjaanku, karena terkadang tidak merasa mengerjakannya dengan baik saja." Balas Doyoung.
"Aigoo, merendah lagi." Goda Chae Rin.
Doyoung hanya menatap Chae Rin dengan tatapan tajam yang dibuat-buat.
Johnny mengangguk mengerti dengan keadaan ini dan tersenyum, "Ini mungkin terlihat canggung, tapi aku harap kau juga bisa santai saja denganku. Seperti kau dengan Chae Rin sekarang." lanjutnya.
Tanpa memberikan penjelasan Doyoung pun mengerti, maksud dari canggung itu karena Doyoung adalah mantan suami dari tunangannya sekarang.
"Ah iya, bagaimana makanannya? Aku terlalu tertarik dengan project kalian sampai lupa menanyakannya. Apa ini enak?" tanya Johnny.
Jung Woo dan Chae Rin hanya mengangguk dan mengatakan jika makanan ini enak, sedangkan Doyoung, pandangannya tertuju pada Soo Hwa yang sedari tadi tidak mengeluarkan suaranya. Soo Hwa terlihat melepaskan sendoknya dan mulai menggaruk pelan lehernya.
"Gwenchanayo?" tanya Doyoung yang terdengar khawatir.
Pertanyaan itu berhasil membuat mereka mengikuti arah pandangan Doyoung, Johnny langsung meraih wajah Soo Hwa.
"Astaga, Sayang. Kenapa wajahmu jadi merah sekali?" panik Johnny.
"Soo Hwa-ya..." lirih Chae Rin yang bangkit dari tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You?
Romance"I may seem strong, I may be smiling, but there are many times when I'm alone. I may seem like I don't have any worries, but I have a lot to say." - EXO - My Answer