Emergency Room
Drrtt... Drrttt...
Perhatian Johnny yang tadinya hanya tertuju pada Soo Hwa pun terganggu saat merasakan ponselnya bergetar. Dengan ragu dia mengangkat ponselnya itu karena kondisi Soo Hwa sekarang.
"Ne. Aku sedang di Jeju sekarang. Ah? Min Sajangnim ingin ke kantor sekarang? Hm, araseo. Aku akan mengambil penerbangan paling awal." Tuturnya yang langsung mengambil keputusan tanpa melihat Soo Hwa sama sekali.
"Kau ingin kembali ke Seoul?" tanya Soo Hwa yang merasa kecewa, dia tau posisi Johnny di kantornya bukan posisi yang main-main, tapi... Ego nya menginginkan Johnny masih di sini.
Johnny menatap Soo Hwa sendu lalu mengusap kepalanya, "Hmm, ada pertemuan penting dengan client-ku. Ini mendadak sekali, Sayang. Mianhae."
"Tidak bisakah mereka mewakilkanmu?" balasnya manja.
Johnny terkejut karena pertanyaan Soo Hwa, terlebih dengan bagaimana cara Soo Hwa menanyakannya. Johnny tersenyum tipis lalu menggelengkan kepalanya, "No, Honey. Harus aku yang datang menemuinya. Aku benar-benar minta maaf. Kalau begitu... Aku akan meminta Chae Rin masuk dan menemanimu ya?"
Soo Hwa menarik napas beratnya lalu dihembuskannya dengan kasar, dan menganggukkan kepalanya dengan terpaksa.
"Setelah sampai di Seoul cepat-cepat hubungi aku ya? Nanti aku akan ke rumahmu. Aku pergi dulu, hm?" pamit Johnny lalu mencium kening Soo Hwa sebelum dia benar-benar meninggalkan Soo Hwa.
Tidak membutuhkan waktu yang lama setelah Johnny meninggalkan UGD, Soo Hwa sudah mendapati Chae Rin yang menghampirinya dan duduk di samping tempat tidur Soo Hwa.
"Dia menyuruh kami menunggu di luar, tapi dia yang pergi lebih dulu, cih." Umpatnya, lalu meraih tangan Soo Hwa dan menggenggamnya, "Sabar, hm? Tadi dokter bilang setelah infusnya habis, kau boleh pulang."
Dengan lemas Soo Hwa melirik infus yang menggantung di dekatnya, yang memperlihatkan cairan infus itu masih ada setengah penuh di sana. Perlahan dia menggenggam tangan Chae Rin juga.
"Aku mengantuk." Lirihnya.
Chae Rin mengangguk dan mengusap-usap tangan Soo Hwa, kegiatan yang biasa dilakukannya jika Soo Hwa sedang sakit. "Hmm, araseo. Tidurlah. Nanti jika sudah habis kubangunkan, hm?"
Setelah Chae Rin mengatakan itu, perlahan Soo Hwa mulai terlelap tidur. Jika alerginya itu kumat, dia pasti akan seperti itu. Merasa sangat lelah dan tidak sehat, tapi kondisi itu tidak akan bertahan lama. Jika sudah tidur yang cukup, kondisinya akan membaik secara perlahan, ditambah dia sudah diberikan obat yang tepat.
"Dia tidur?" tanya seseorang yang baru datang.
Chae Rin menoleh lalu tersenyum, "Ne, Doyoung-ah." Balasnya pada Doyoung.
Doyoung melihat suasana UGD tidak seramai tadi, jadi dia memutuskan untuk masuk dan melihat kondisi Soo Hwa.
"Infus-nya sedikit lagi habis, sepertinya sengaja dialiri dengan cepat juga. Dia bilang, dia mengantuk tadi, jadi kusuruh dia tidur." Terang Chae Rin.
Doyoung mengangguk mengerti dan tersenyum, lalu mengusap pundak Chae Rin, "Kau pasti sangat cemas, hm?" tanyanya.
Chae Rin menghela napas beratnya lalu tertawa ringan, "Dia terlihat lemah sekali jika sedang sakit. Terlebih aku sudah lama tidak melihatnya seperti ini, jadi... Aku benar-benar takut."
Doyoung juga menghela napasnya, "Hmm, aku tau." Lirihnya, lalu Doyoung mengalihkan pandangannya pada kantung infus itu, "Ah, sudah habis. Aku panggil dokternya dulu ya?" pamitnya yang langsung pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You?
Romance"I may seem strong, I may be smiling, but there are many times when I'm alone. I may seem like I don't have any worries, but I have a lot to say." - EXO - My Answer