Fifty Three

28 6 0
                                    

Tepat sebelum Soo Hwa menyelesaikan kalimatnya, Doyoung berdiri dan mendaratkan ciumannya di kening Soo Hwa selama beberapa detik. Yang dilakukannya itu berhasil membuat Soo Hwa membeku sejenak dan kembali membiarkan matanya bertemu dengan mata Doyoung.

"Jaljayo." Bisik Doyoung setelah melepaskan ciumannya.

Soo Hwa tersadar lalu hanya mengangguk dan langsung mengambil langkah cepat untuk kembali masuk ke dalam kamarnya. Dia butuh tempat untuk mengatur kembali irama detak jantungnya dan juga mengatur kembali tarikan napasnya untuk kembali normal.

"Tapi, selama kau belum membulatkan keputusanmu... Jangan pernah melarangku untuk tetap berusaha mendapatkanmu kembali."

Soo Hwa menghela napasnya lemah begitu kembali mengingat perkataan yang Doyoung katakan saat itu, "Kenapa aku seperti menurutimu, huh?" gumamnya.

**

Diamond Design Office

"Aish, Kim Jung Woo." keluh Doyoung begitu baru sampai di ruangannya.

Sedikit mundur sebelum mereka menginjakkan kaki di ruangan Doyoung. Hari ini Doyoung memutuskan untuk memulai membuat rancangan untuk rumah Tuan Lee. Dia memilih untuk mengerjakan itu di kantor, jadi akan mudah jika ingin memanggil Tuan Lee untuk bertemu. Doyoung menitipkan sketsa yang sudah dikoreksinya bersama dengan Tuan Lee kemarin di dalam tas Jung Woo. Lalu, dengan polosnya Jung Woo mengatakan jika tas itu sepertinya tertinggal di rumah Soo Hwa.

"Aigoo, tidak biasanya aku ceroboh seperti ini." Keluh Jung Woo yang baru saja memukul kepalanya sendiri.

Doyoung mengusap wajahnya frustasi, "Butuh waktu 1,5 jam dari rumahnya ke sini, jadi sama saja aku harus membuang waktu 3 jam hanya untuk menjemput sketsa itu." keluh Doyoung.

"Bagaimana ini?" gumam Jung Woo, dia tau jika Doyoung seperti ini, pasti dia sudah mendapatkan gambaran untuk memulai pekerjaannya. Dia sangat merasa bersalah karena itu.

Perhatian mereka tersita pada bunyi ponsel Jung Woo yang berdering di tengah-tengah kondisi mencekam ini. Jung Woo merogoh sakunya dengan terburu-buru karena ingin membuatnya diam.

"Eo? Lee Chae Rin?" tuturnya begitu melihat nama Lee Chae Rin yang muncul di sana, tanpa pikir panjang Jung Woo langsung mengangkatnya, "Yeoboseyo?"

"Yeoboseyo, Kim Jung Woo~ Bisakah kau memberitau staff mu ini. Sepertinya dia belum mengenalku. Aku ada di lobby. Kau meninggalkan tasmu."

"Di lobby? Maksudmu lobby kantorku?"

"Kau pikir di mana lagi, huh? Cepat beritahu staff mu ini, biar aku yang mengantarkannya ke atas." Perintah Chae Rin.

"Araseo, araseo. Berikan ponselmu, memang ada staff baru sejak minggu lalu." Jawab Jung Woo, tidak lama terdengar suara staff itu di sana, "Ne, Kim Jung Woo imnida. Dia adalah temanku, Lee Chae Rin. Tolong berikan access card untuknya, ya."

"N-ne, Sajangnim." Balas staff itu yang tidak lama beralih kembali pada suara Chae Rin, "Aigoo, bisa-bisanya kau mencurigaiku, Nona. Terima kasih kartunya. Aku ke atas Kim Jung Woo."

"Ne, aku tunggu."

PIP.

"Chae Rin membawa tasnya, Hyung!" girang Jung Woo.

Doyoung menghela napasnya lega, "Kau beruntung sekali, huh! Jika Chae Rin tidak datang, aku akan menendangmu." Ketus Doyoung.

Setelah menunggu beberapa menit, Chae Rin sudah masuk ke dalam ruangan Doyoung. Dia bingung saat melihat Doyoung yang terlihat sedikit berantakan. Lalu Doyoung menjelaskan pada Chae Rin jika isi tas itu adalah sketsa pentingnya.

Back to You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang