Fifty

33 6 0
                                    

DEG.

Soo Hwa membeku begitu mendengar Doyoung yang baru saja menanyakan kabarnya pada Jung Woo, tapi setelah itu buru-buru dia melambaikan tangannya pada Jung Woo untuk melihat mulutnya.

"Katakan aku baik-baik saja." Titahnya tanpa suara.

Jung Woo melirik lalu mengikuti perkataan Soo Hwa, "Dia baik-baik saja, Hyung. Kenapa kau menanyakan itu?"

"Ah, syukurlah. A-ani... Aku hanya tidak tenang semalaman, mengingat kelakuan namja itu kemarin membuatku takut jika dia berbuat macam-macam pada Soo Hwa." Jawabnya yang terdengar benar-benar lega mendengar jawaban Jung Woo.

Soo Hwa terkejut mendengar itu, dia bisa merasakan kedua matanya mulai memanas seperti ingin menangis, buru-buru dia membekap mulutnya sendiri untuk menahan tangisannya.

Jung Woo memejamkan kedua matanya, "Aigoo, kau tenang saja, Hyung. Chae Rin memberitahuku jika semalam dia menemani Soo Hwa."

"Ah, baguslah. Aku benar-benar tenang sekarang. Kalau begitu aku tutup, hm?"

PIP.

Tepat saat Jung Woo mengakhiri sambungan teleponnya dengan Doyoung, Soo Hwa langsung melepaskan tangannya yang membekap mulutnya dan menghampiri Jung Woo.

"K-kau... Apa maksudmu dia butuh waktu tambahan istirahat? D-dia baru pulih?" gemetarnya.

Jung Woo menatap Soo Hwa sendu, lalu tatapannya beralih untuk melirik Chae Rin. Chae Rin menarik napasnya lalu memberikan anggukan untuk Jung Woo, seakan mengatakan jika Soo Hwa harus tau tentang Doyoung yang masuk rumah sakit sekitar satu minggu yang lalu.

Jung Woo menarik napasnya dalam-dalam, "Dia baru saja keluar rumah sakit beberapa hari yang lalu."

"Rumah sakit?" lirih Soo Hwa, lalu dia teringat saat dia menangkap Doyoung yang terlihat sakit di ruang kerjanya saat itu, "J-jangan bilang... Hari itu...?"

"Ne. Hari itu. Hyun Ahjumma bilang, tepat setelah kau pergi, dia mengecek keadaan Doyoung. Lalu, begitu dia masuk ke dalam ruang kerjanya, dia menemukan Doyoung yang tergeletak di sana." jelas Jung Woo.

Air mata Soo Hwa yang sejak tadi berhasil dibendungnya, akhirnya tumpah juga. "Jadi, dia benar-benar sakit?" lirihnya.

Jung Woo mengangguk, lalu diraihnya kedua bahu Soo Hwa, "Tapi, dia baik-baik saja sekarang. Kau tidak perlu khawatir. Dia hanya butuh istirahat yang banyak."

"Dia seperti ini karena dia memaksa dirinya untuk bekerja, kan? Bahkan gangguan punggungnya juga karena itu, kan?" tembak Soo Hwa yang membuat tangan Jung Woo turun dari bahunya.

"Jebal... Katakan padaku. Dia sakit karena dia yang memaksa dirinya untuk bekerja, kan? Termasuk gangguan punggung itu. Hanya karena itu, kan?" tekan Soo Hwa.

Jung Woo masih terdiam, dia terus menatap kedua mata Soo Hwa yang terus menekannya untuk menjawab pertanyaannya. Memang benar, Doyoung sakit karena dia yang memaksa dirinya untuk terus bekerja, tapi... Ada alasan lain yang membuatnya seperti itu. Tapi, bukan sekarang waktunya untuk Soo Hwa tau tentang ini lebih lanjut. Dia hanya cukup tau sampai di sana saja dulu.

"Jawab aku, Jung Woo-ya. Tidak ada yang lebih parah dari itu, kan?" tanyanya.

Jung Woo menghela napasnya dan mengangguk, "Hm, hanya karena itu. Maka dari itu ku katakan padamu untuk tidak perlu khawatir."

**

Sunday's Apartment

Sudah hampir satu minggu dari kejadian itu berlalu, akhirnya Soo Hwa sudah bisa kembali seperti biasa. Waktu yang bisa dibilang cepat untuk memulihkan traumanya. Setelah benar-benar sudah berani untuk membahas kejadian itu, Soo Hwa mengatakan jika dia shock karena Johnny yang bersikap kurang ajar padanya dan juga takut jika Johnny akan kembali datang.

Back to You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang