Five

57 5 0
                                    

"Kenapa tidak masuk?" tegur Doyoung yang baru saja datang dan memecahkan lamunan Soo Hwa.

Soo Hwa menoleh dan tersenyum saat melihat Doyoung yang juga tersenyum padanya, "Kau masih menaruhnya di sini." tuturnya.

Doyoung melirikkan matanya pada sesuatu yang Soo Hwa maksudkan lalu menganggukkan kepalanya, "Aku takut akan rusak jika dipindahkan." Jawabnya.

Soo Hwa hanya tersenyum tipis untuk merespon jawaban Doyoung dan tanpa sadar terus menatap Doyoung, seakan melihat bagaimana keadaan fisik mantan suaminya sekarang.

"Kenapa masih diam? Ayo, masuk." Pinta Doyoung.

Soo Hwa tertawa canggung dan menganggukkan kepalanya, lalu mengikuti langkah Doyoung untuk masuk ke dalam rumahnya.

"Kau mau minum apa?" tanya Doyoung.

"Eo? Tidak usah. Aku juga tidak lama." Balas Soo Hwa.

Doyoung tersenyum tipis untuk menutupi rasa kecewanya saat mendengar kalimat 'aku juga tidak lama' dari mulut Soo Hwa.

"Aku buatkan teh hangat ya? Aku tidak nyaman jika tidak memberikanmu apa-apa." Tutur Doyoung.

Soo Hwa tertawa pelan, "Terserahmu saja, Doyoung-ah. Kalau begitu, bolehkah aku masuk ke ruang baca sekarang?" tanya Soo Hwa.

Doyoung menatap Soo Hwa sejenak sebelum dia memberikan persetujuannya, "Santai saja mencarinya. Jika tidak menemukannya, kau bisa mencari di tempat lain tanpa meminta izinku lagi."

Soo Hwa pun tersenyum lalu langsung pergi menuju ruang baca untuk mencari naskahnya itu.

Doyoung terus melemparkan pandangannya sampai Soo Hwa benar-benar hilang dari pandangannya setelah masuk ke ruang baca itu, "Bogoshipo." Lirihnya.

**

Tidak butuh waktu yang lama, Soo Hwa sudah keluar dari ruang baca lengkap bersama naskah yang ingin diambilnya. Doyoung yang melihat itu pun tersenyum dan menghampiri Soo Hwa dengan membawa teh hangatnya.

"Sudah menemukannya?" tanya Doyoung.

"Hm, masih tertata rapih, jadi mudah untukku menemukannya." Jawab Soo Hwa.

Doyoung mengangguk mengerti, "Mau duduk di sana dulu? Aku sudah buatkan teh untukmu." Ajak Doyoung.

Soo Hwa tersenyum tipis, sebenarnya dia tidak ingin berlama-lama di sini, tapi akan terdengar kasar jika Soo Hwa menolak lalu pergi. Akhirnya dia menganggukkan kepalanya dan setelahnya mengikuti Doyoung untuk duduk di ruang tengah.

"Kau yang membuatnya? Hyun Ahjumma belum pulang juga?" tanya Soo Hwa setelah menyesap teh hangat itu.

"Dia akan kembali nanti sore. Hyun Ahjumma sedang bekerja paruh waktu." Jawab Doyoung.

"Paruh waktu? Hyun Ahjumma?" tanya Soo Hwa tidak percaya.

"Ne. Hyun Ahjumma hanya mengurusiku saja di rumah ini, ku kira dia akan bosan jika hanya berdiam di rumah, jadi setelah menyiapkan sarapan Hyun Ahjumma akan pergi ke rumah lain untuk bekerja. Lalu kembali pada sore hari untuk menyiapkan makan malam." Jelas Doyoung.

"Setiap hari?" tanya Soo Hwa yang langsung dibalas anggukan oleh Doyoung.

"Lalu kalau hari libur, siapa yang menyiapkan makan siangmu?" tanya Soo Hwa yang tanpa sadar seakan memberi perhatian untuk Doyoung.

Doyoung tersenyum, "Delivery. Atau jika aku ingin, aku akan keluar mencari makanan. Atau kadang ke rumah Jung Woo." Jawab Doyoung.

"Ah, delivery, tapi itu kan tidak sehat." Gumam Soo Hwa dengan suara yang sangat pelan.

Back to You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang