Sudah terhitung 3 jam Soo Hwa masuk ke dalam kamarnya, tapi dia tidak bisa tertidur. Dia melirik Chae Rin yang sudah benar-benar terlelap, sedikit merasa bersalah karena saat Chae Rin masuk dia berpura-pura sudah tertidur. Menghindari Chae Rin yang takutnya membahas tentang perkataan Doyoung tadi.
Perlahan dia merasa kesal dan gelisah karena tidak bisa tidur, bersamaan dengan itu, dia merasa lapar. Diliriknya lagi jam dindingnya yang menunjukkan jam 11 lebih 20 menit.
"Aish, kenapa aku selalu merasa lapar di jam kritis ini?" kesalnya yang perlahan bangun dan pergi keluar kamarnya untuk memakan sesuatu.
Soo Hwa mengambil langkah kecil-kecil saat melewati Jung Woo yang tertidur di bawah menggunakan alas tidurnya. Dia bahkan menahan napasnya agar tidak membangunkan temannya itu. Sesampainya di dapur, Soo Hwa menggelengkan kepalanya saat melihat 3 bungkus pizza yang tidak meninggalkan sisa sedikitpun.
"Wah, Lee Chae Rin, Kim Jung Woo, kalian benar-benar gila." Keluhnya, pada akhirnya dia hanya bisa kembali memakan menu favoritnya di waktu malam.
"Ramyun lagi." Tuturnya yang langsung mengambil satu bungkus ramyun instan yang ada di lemari dapurnya.
"Aduh, aku seperti sedang mengikuti ASMR Challenge. Bagaimana jika mereka bangun saat aku menyalakan ini. Aish, tapi aku lapar." Gumamnya yang merasa ragu menyalakan kompor di hadapannya.
CTEK!
Kompor berhasil menyala. Dengan perlahan Soo Hwa menolehkan kepalanya, lalu menghela napasnya lega saat melihat kedua namja itu masih tertidur.
"Aah, aman." Keluhnya yang beralih ke meja makannya untuk menyiapkan mangkuk sambil menunggu airnya mendidih.
"Hmmh..."
Suara itu membuat Soo Hwa menoleh, lalu dia terkejut saat melihat Doyoung yang sudah dalam posisi duduk dengan kedua matanya yang terbuka, dan perlahan namja itu melemparkan pandangannya pada Soo Hwa.
"Mwohae?" tanyanya dengan suara serak..
"Kau terbangun?" tanya Soo Hwa yang sedikit takut jika Doyoung masih dalam kondisi mabuk.
Doyoung mengangguk dan menghampiri Soo Hwa, "Bolehkah aku meminta minum?" tanyanya sambil menunjuk lemari es milik Soo Hwa.
Soo Hwa hanya mengangguk dan terus memperhatikan Doyoung, sepertinya namja itu sudah tidak dalam kondisi mabuk. Kenapa bisa secepat itu?
Setelah mengambil air minum, Doyoung duduk di meja makan itu, tepat di samping kanan Soo Hwa. "Kau masih suka lapar di jam kritis ini?" Tanya Doyoung.
Soo Hwa mengangguk, "Kau mau ramyun?" tanyanya basa-basi, tak disangkanya jika Doyoung langsung memberikan anggukan padanya.
"Wanginya tercium sampai sana." jawabnya.
Soo Hwa tertawa lalu berdiri untuk membuat satu ramyun lagi, "Padahal aku belum memasukkan bumbunya. Aku kira kau terbangun karena terganggu bunyi kompor tadi."
Doyoung hanya tersenyum tipis dan memperhatikan Soo Hwa memasak. Yeoja itu tidak terlalu pintar memasak, tapi entah kenapa saat dia memasak ramyun instan, rasanya enak sekali. Berbeda dari buatan orang lain. Entah berapa lama Doyoung terus memperhatikan Soo Hwa membuat ramyun, sampai tidak tersadar jika ramyun itu sudah matang.
"Eating time~" tutur Soo Hwa yang langsung menaruh ramyun itu di atas meja, bahkan tanpa sadar dia langsung menyiapkan mangkuk dan juga sumpit untuk Doyoung, seakan sudah terbiasa melakukan itu.
Doyoung tersenyum lebar begitu mendapatkan pelayanan istimewa itu dari Soo Hwa, jika saja dia tidak mengontrol dirinya, dia pasti akan lupa jika mereka sudah berpisah. Mungkin saja dia akan menghadiahkan ciuman untuk hal kecil yang Soo Hwa lakukan padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You?
Roman d'amour"I may seem strong, I may be smiling, but there are many times when I'm alone. I may seem like I don't have any worries, but I have a lot to say." - EXO - My Answer