Two

64 6 0
                                    

Miracle's Office

"Ah~ Akhirnya waktu pulang." Seru Chae Rin setelah meregangkan otot-ototnya. "Kau pulang dengan siapa, hm? Ingin ku antar?" ajak Chae Rin.

Soo Hwa yang baru selesai merapihkan mejanya itu menggelengkan kepalanya, "Aniyo, kau pulanglah duluan. Suh Daepyo-nim bilang dia sudah ada di lobby." Balas Soo Hwa yang sedikit pamer.

"Aigoo~ baiklah. Ah, coba saja aku memiliki calon suami seperti Johnny." Rengek Chae Rin.

"Jung Sun juga akan melakukan hal yang sama, jika saja waktu pulang kalian sama." Balas Soo Hwa yang membuat Chae Rin tertawa.

"Hehe, aku hanya bercanda. Kalau begitu, kuantar sampai lobby. Melihat wajah tunanganmu itu bisa membuat energiku bertambah." Goda Chae Rin.

"Ya~ Tidak boleh." Protes Soo Hwa yang lagi-lagi menerima suara tawa Chae Rin yang setelahnya menarik Soo Hwa untuk cepat-cepat menuju lobby.

Setelah mereka sampai lobby, mereka langsung berhasil menangkap keberadaan Johnny. Dia sedang memainkan ponselnya, sepertinya agar tidak bosan menunggu Soo Hwa datang.

"Johnny-ya~" panggil Soo Hwa.

Johnny langsung menegakkan kepalanya lalu melemparkan senyuman lebarnya untuk Soo Hwa.

Soo Hwa pun sama, dia bahkan melupakan Chae Rin yang bersamanya lalu beralih untuk mendekati Johnny dan menghadiahkan tunangannya itu sebuah ciuman singkat di pipinya.

"Aigoo~ Rasa lelahku langsung hilang." Canda Johnny setelah menerima ciuman Soo Hwa.

"Aigoo, aigoo. Lihat apa yang kalian lakukan tepat di hadapanku, eo?" protes Chae Rin.

Soo Hwa dan Johnny hanya tertawa mendengar ucapan Chae Rin.

"Apa kabar, Lee jagganim?" sapa Johnny.

"Baik sekali sebelum kau tiba, Suh Daepyonim." Balas Chae Rin.

"Sebelum aku tiba?"

"Eo~ Melihat Soo Hwa menciummu membuatku merindukan suamiku, kau tau!" canda Chae Rin yang kembali membuat mereka tertawa.

"Kalau begitu kalian duluanlah, aku ada urusan di dalam. Pastikan tunanganmu ini makan yang benar, Johnny-ya. Dia bahkan mulai menyentuh Americano lagi." Terang Chae Rin yang mengadu pada Johnny.

Soo Hwa hanya menghadiahkan Chae Rin dengan tatapan tajamnya, "Aish, masuklah, aku pulang, eo!" serunya yang setelahnya berlalu mendahului Chae Rin setelah memukul pelan pundak Chae Rin.

Johnny terkekeh dan mengikuti langkah Soo Hwa, karena tangannya digenggam sangat erat olehnya.

"Kenapa jalanmu cepat sekali? Memangnya kau tau di mana aku menaruh mobilku?" goda Johnny yang tau Soo Hwa mulai kikuk karena Chae Rin mengadu pada Johnny tentang Soo Hwa yang melanggar aturan Johnny.

Tanpa menjawab Johnny, kini Soo Hwa lah yang bergantian untuk mengikuti langkah Johnny menuju mobilnya, dan langsung memulai perjalanan mereka setelah menemukan mobil itu.

"Aku hanya minum sekali kok, dan lambungku tidak bereaksi sedikitpun." Bela Soo Hwa.

"Hmm, it's okay. Lagi pula kan kau yang tau kesehatanmu kan? Kau tau jika kau melanggarnya, kau sendiri yang akan tersiksa." Balas Johnny yang fokus dengan jalanan di hadapannya.

"Mianhae. Aku hanya sedikit merindukan rasanya saja. Aku janji tidak akan melanggarnya lagi." Jawab Soo Hwa.

"Aku harap kau menepatinya bukan karena berjanji padaku saja, tapi untuk dirimu juga." balas Johnny sambil mengusap kepala Soo Hwa.

Soo Hwa tersenyum lalu perlahan menyandarkan kepalanya di lengan Johnny, dan setelahnya dia bisa merasakan jika Johnny baru saja mencium puncak kepalanya dan membisikkan:

"I love you..."

Soo Hwa hanya tersenyum lalu melingkarkan tangannya di pinggang Johnny.

**

Setelah menyantap makan malam bersama, Johnny langsung mengantar Soo Hwa pulang ke apartment-nya karena ingin Soo Hwa segera istirahat.

"Sudah sampai. Maaf aku mengantarmu sampai sini saja, ada dokumen yang tertinggal di kantor. Jadi aku harus kembali." Tutur Johnny.

"Tidak apa-apa. Hanya mengambil dokumen saja, kan? Setelah itu langsung pulang dan istirahat, hm? Jangan kembali bekerja sampai larut malam." Pinta Soo Hwa.

Johnny tersenyum dan mengangguk, lalu perlahan mengangkat tangannya untuk meraih wajah Soo Hwa dan mendaratkan ciumannya di bibir Soo Hwa. Johnny mencium bibir Soo Hwa dengan sangat lembut, Soo Hwa pun mulai membalas ciuman Johnny.

"Ingin mengambil dokumen, kan?" tanya Soo Hwa disela ciuman mereka yang membuat Johnny terkekeh.

"Ah, benar." Balasnya sambil tertawa.

"Aku turun, hm? Kabari aku jika sudah sampai rumah." Ucap Soo Hwa sebelum keluar dari mobil Johnny.

"Araseo. Good night, Honey." balas Johnny.

Soo Hwa tetap berdiri di tempatnya sampai memastikan Johnny sudah benar-benar pergi, setelahnya baru dia masuk ke dalam Apartment-nya dan menaiki lift.

TING~

Lift berhenti di lantai 15, di mana tempat istirahatnya itu terletak. Begitu sampai di dalam, Soo Hwa langsung masuk ke dalam kamarnya dan membanting tubuhnya. Cukup lama dia menutupi rasa lelahnya di depan Johnny, rasa lelah karena terus duduk dan menatap layar datar komputernya untuk bekerja.

Drrtt... Drrtt...

Yoon Seo Ri's Calling...

"Ne, Seo Ri-ya? Ada apa?" tanya Soo Hwa yang tanpa ragu mengangkat telepon itu.

"Eonnie~ kau di mana?"

"Di rumah. Wae? Balas Soo Hwa yang bangun dari posisi tidurnya, dan berdiri menuju meja riasnya untuk menghapus make up-nya hari ini.

"Mian, sepertinya aku ingin membahas pekerjaan di waktu istirahatmu."

Soo Hwa tertawa pelan, "Gwenchana. Ada apa, huh?" tanya Soo Hwa, lalu dia meletakkan ponselnya di atas meja riasnya dan tak lupa meloudspeaker panggilan Seo Ri ini.

"Eonnie ingat naskah yang pernah kau kirimkan pada Oh Director-nim?"

Soo Hwa terdiam sejenak untuk mengingat naskah yang dimaksudkan, "Ah, Ne, aku ingat. Naskah 2 atau 3 tahun lalu itu kan?" tanyanya memastikan.

"Ne, Eonnie."

"Wae? Apa Oh Directornim baru tertarik dengan naskahku?" goda Soo Hwa, mengingat naskah itu ditolak mentah-mentah oleh Oh Director pada saat itu.

"Hm, ku kira seperti itu. Dia tiba-tiba saja datang ke ruanganku dan menanyakannya. Apa kau masih menyimpan naskahnya?"

"Hmm, untuk sinopsisnya aku masih menyimpannya, tapi untuk naskah lengkapnya sepertinya aku mencetaknya saat itu, ku taruh di..."

DEG.

Jantung Soo Hwa seakan berhenti berdetak sejenak, bahkan kapas pembersih wajah itu pun langsung terjatuh dari tangannya saat berhasil mengingat di mana cetakan naskah lengkap itu ditaruhnya. Dia bahkan kembali terperangkap dalam lamunannya dan mengabaikan panggilan Seo Ri.

"Yeoboseyo? Yeoboseyo? Soo Hwa eonnie? Kau masih di sana?"

"E-eoh? N-ne. Hmm, jika memang Oh Director tertarik mungkin akan ku kirimkan sinopsis dulu, juga dengan pembagian karakternya mungkin. Kelanjutannya akan kukabari lagi, hm?"

"Ah, senangnya. Baiklah, Eonnie. Nanti ku kabari juga dengan respon Oh Director. Aku tutup, hm?"

PIP.

Soo Hwa mengusap wajahnya, "Naskah itu... Di sana."

To be Continued...

Back to You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang