Fifty Nine

36 7 0
                                    

A few hours before the accident

Doyoung's House

"Ne, Lee Sajangnim. Untuk pertemuan ini kita akan membahas anggaran pembangunannya. Karena aku ada urusan di rumah, jadi aku mengirimkan kontraktorku lebih dulu ke sana. Kita akan bertemu 1 jam lagi." Tutur Doyoung sambil membersihkan berkas-berkas yang ingin dibawanya dari ruang kerjanya dengan begitu terburu-buru.

Dia kesiangan.

"Ah, jadi kau tidak berangkat dari kantor? Kalau begitu ku tunggu di sana 1 jam lagi, ya?"

"Ne, Sajangnim." Jawab Doyoung.

PIP.

Doyoung masih sibuk membersihkan berkas-berkas dan gulungan kertas yang ingin dibawanya, lalu setelah memastikan dia meraih tasnya dan keluar dari ruang kerjanya.

"Ah, Ahjumma." Panggilnya begitu berpapasan dengan Hyun Ahjumma.

"Ne, Tuan?"

"Ruang kerjaku tidak usah dibereskan, ya? Di mejaku masih berantakan dengan desain yang ingin ku kerjakan nanti malam. Aku mau mandi dulu." Jelasnya dengan sangat cepat.

"A-ah, Tuan Kim." Panggil Hyun Ahjumma saat Doyoung ingin beralih masuk ke dalam kamarnya.

"N-ne?" jawab Doyoung.

"Tadi aku menerima kabar jika saluran air sedang dimatikan sementara, tapi mereka belum memastikan berapa lama mereka mematikannya." Jelas Hyun Ahjumma.

"A-apa? Kenapa mati?"

"Mereka bilang sedang melakukan perbaikan, Tuan."

"Aish, mana mungkin aku ingin meeting tanpa mandi?" gerutu Doyoung, dia paling tidak bisa kalau tidak mandi dalam keadaan apapun.

Hyun Ahjumma tidak memberikan jawaban, dia hanya bisa terdiam sambil melihat Doyoung yang mencari cara untuk mandi. Tak lama, Doyoung langsung beralih untuk mengambil botol minuman yang tersimpan di dalam lemari es nya.

"Terpaksa aku memakai ini. Aku mandi dulu, Ahjumma." Tutur Doyoung yang terus mengambil langkah cepatnya.

"Tidak ingin dihangatkan dulu, Tuan?" tanya Hyun Ahjumma sedikit berteriak karena Doyoung sudah hampir sampai di depan pintu kamarnya.

"Aku tidak punya waktu lagi, Ahjumma!!" balas Doyoung.

Tidak membutuhkan waktu lama, Doyoung kembali mengambil langkah cepatnya saat keluar dari kamarnya. Dia bahkan sudah lengkap dengan sweater miliknya dan terlihat jelas jika dia kedinginan.

"Aku pergi dulu ya, Ahjumma. Terus kabari aku tentang keadaan airnya, ya?" tutur Doyoung pada Hyun Ahjumma.

"Baiklah, Tuan Kim."

Doyoung tersenyum, "Kalau sudah selesai cepat kabari aku ya, Ahjumma. Aku pergi dulu. Jaga rumah baik-baik."

Setelah berpamitan dengan Hyun Ahjumma, Doyoung melangkahkan kakinya dengan terburu-buru, karena waktu yang dibutuhkannya untuk sampai ke tempat Lee Sajangnim dari rumahnya paling cepat itu selama 40 menit. Dia tidak bisa membiarkan dirinya terlambat saat bertemu dengan kliennya, terlebih dia pergi sendirian sekarang. Jung Woo harus mengadakan beberapa rapat untuk project mereka yang lainnya.

Setelah berjalan sejauh 2 km, Doyoung mendapatkan lampu merah pertamanya. Waktu itu dimanfaatkannya untuk kembali melihat apakah semua bawaannya sudah terbawa.

"Berkas rencana anggaran sudah, rekomendasi teknisi sudah... Ah, gambar desain nya di mana?" gumam Doyoung yang mulai panik saat tersadar jika desain nya itu tertinggal.

Back to You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang