Doyoung's House
Begitu sampai di rumahnya, Doyoung tak henti-hentinya menghela napas yang terasa berat itu. Ucapan Chae Rin seakan menghantuinya. Jung Woo yang menyadari itu langsung menegur Doyoung.
"Waeyo, Hyung?" tanyanya.
Doyoung menoleh, tidak menjawab Jung Woo, dia justru kembali menghela napas dan menjatuhkan tubuhnya di sofa ruang tengah.
"Ucapan Chae Rin membebanimu, huh?" goda Jung Woo.
Doyoung menolehkan kepalanya, "Apa kau baru saja menggodaku?" ketusnya.
Jung Woo menyengir canggung dan meluruskan kedua kakinya untuk mengambil posisi tiduran di sofa panjang Doyoung.
"Wae? Tidakkah kau ingin menariknya kembali setelah mengetahui apa yang terjadi dalam hubungan mereka, huh?" tanya Jung Woo yang terlihat ingin meneruskan menggoda Doyoung.
Doyoung menghela napasnya lagi dan membanting punggungnya pada sandaran sofanya itu, "Kurasa dia tidak ingin aku melakukan itu."
"Jadi kau akan membiarkannya terus menderita, huh?" tanya Jung Woo.
Doyoung tidak merespon, dia hanya menatap langit-langit rumahnya dengan pandangan kosong.
"Sekarang ku tanya padamu. Kenapa kau masih bertahan di rumah ini setelah berpisah dengannya? Kau bisa pulang ke rumah orang tuamu atau membeli rumah baru. Kau berharap dia akan kembali, kan?" serang Jung Woo.
"Lalu, kenapa kau langsung menerima project itu saat tau jika Soo Hwa adalah penulisnya, padahal jelas-jelas kita tidak pernah menerima project singkat seperti itu. Kenapa, Hyung?" lanjut Jung Woo lagi sampai Se Jong memberikan perlawanan atau mungkin persetujuan.
"Kau tau aku masih mencintainya, kan?" balas Doyoung kali ini.
"Aku tau, Hyung. Aku, Chae Rin, orang tuamu, Seo Jung Noona, kami semua tau. Lalu kau ingin menahan rasa itu sendiri saja? Soo Hwa belum menikah lagi, Hyung. Bertunangan itu bukan akhir dari segalanya, terlebih hubungan mereka tidak terlalu baik. Kau pasti bisa mendapatkannya kembali, Hyung. Hanya kau yang bisa membuat Soo Hwa bahagia." Serbu Jung Woo yang begitu menggebu-gebu.
Sedangkan Doyoung, dia terlihat masih tidak percaya diri. Bahkan dia merasakan kedua matanya yang mulai memanas begitu mendengar ucapan Jung Woo yang mengetakan jika hanya dia yang bisa membahagiakan Soo Hwa.
"Tapi... Aku juga yang membuatnya terluka pertama kali, Jung Woo-ya." keluhnya.
Raut wajah Jung Woo berubah menjadi sedikit serius, "Karena kau yang tidak menjelaskannya secara benar. Hyung... Jika saja saat itu kau jujur tentang alasanmu, semuanya tidak akan seperti ini. Dia perlu tau tentang alasanmu, kenapa kau belum siap untuk..."
"Aku ingin istirahat, Jung Woo-ya. Terima kasih sudah mengantarku." Doyoung langsung berdiri dan beralih untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Pikirkan itu baik-baik, Hyung!! Aku percaya padamu!!" teriak Jung Woo yang tidak mendapatkan balasan dari Doyoung. Jung Woo menarik napasnya dalam-dalam, "Aku benar-benar percaya jika kalian akan bersama kembali." Bisiknya.
**
Doyoung's Room
Tidak terasa jam dinding sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi Doyoung masih belum bisa memejamkan kedua matanya. Pikirannya terus berpusat pada ucapan Chae Rin dan Jung Woo hari ini.
"Tidak bisakah kau membawanya kembali bersamamu, Doyoung-ah?"
Doyoung mengangkat tangannya dan menaruh lengannya tepat di atas keningnya begitu kembali mendengar ucapan Chae Rin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Back to You?
Romance"I may seem strong, I may be smiling, but there are many times when I'm alone. I may seem like I don't have any worries, but I have a lot to say." - EXO - My Answer