Forty Nine

46 6 0
                                    

Jung Woo menarik napasnya dalam-dalam dan ikut naik ke atas tempat tidur Soo Hwa untuk mencoba menenangkan Soo Hwa. Begitu sadar Jung Woo ada di sampingnya Soo Hwa mengendurkan pelukannya dengan Chae Rin.

"D-dia sudah pergi, kan?" gemetarnya.

Jung Woo menghela napasnya lalu mengusap kepala Soo Hwa, "Hmm, dia sudah pergi. Dan akan kupastikan dia tidak akan berani bertemu denganmu lagi." Jawabnya.

Sulit bagi Soo Hwa untuk menenangkan dirinya, dia masih terlihat ketakutan. Jung Woo kembali menarik napasnya dan meraih kedua tangan Soo Hwa lalu digenggamnya dengan erat.

"Selagi ada aku dan juga Chae Rin, kau tidak perlu merasa takut, hm? Bahkan... Jika kau memintaku untuk tinggal di sini untuk memastikan jika si brengsek itu tidak datang lagi, aku akan mengabulkannya." Tutur Jung Woo yang langsung diberi anggukan oleh Chae Rin.

"Benarkah?" tanya Soo Hwa yang membalas genggaman tangan Jung Woo.

Jung Woo tersenyum dan mengangguk pelan, "Asalkan kau juga menuruti permintaanku."

"Apa?"

"Jangan menangis untuknya lagi. Namja kurang ajar itu tidak berhak mendapatkan ini." Tutur Jung Woo yang menghapus air mata Soo Hwa, "Setelah ini, kau tenangkan pikiran dan perasaanmu, hilangkan semua itu dari pikiranmu, lalu besok saat kau bangun kau akan kembali menjadi Soo Hwa yang seperti biasanya."

Chae Rin tersenyum, "Aku tau kau bisa melakukannya." Sambungnya.

Jung Woo juga tersenyum, "Hmm. Kau pasti bisa melakukannya."

Soo Hwa diam dan hanya melemparkan tatapannya pada Chae Rin dan Jung Woo bergantian.

"Kau mau menuruti itu, kan?" tanya Jung Woo lagi.

Soo Hwa menatap kedua mata Jung Woo sedikit lama, lalu setelah menarik napasnya dalam-dalam dan dihembuskannya perlahan, dia menganggukkan kepalanya dengan yakin.

Jung Woo tersenyum lebar sekarang, "Need a hug?" tanyanya yang merentangkan kedua tangannya.

Soo Hwa mengangguk dan langsung masuk ke dalam pelukan Jung Woo. Air mata dan emosinya benar-benar tidak bisa diajak kerja sama. Sehingga dia tidak bisa menahan diri untuk kembali menangis kencang di dalam pelukan Jung Woo.

Jung Woo mengeratkan pelukannya pada Soo Hwa sambil memejamkan kedua matanya, "Araseo. Aku biarkan kau melepaskan semuanya malam ini, tapi besok... Aku harap kau tidak akan mengingat apa yang sudah terjadi malam ini." Bisik Jung Woo.

Chae Rin tidak bisa menahan air matanya juga, dia mulai menangis tersedu-tersedu di samping Soo Hwa. Jung Woo yang melihat itu tersenyum lalu merentangkan satu tangannya untuk menarik Chae Rin juga untuk berpelukan dengannya.

"Aigoo, lihatlah siapa yang ikut menangis, eo? Uri ice princess." Goda Jung Woo yang mencoba mencairkan suasanya, tapi dia justru membuat suasana itu tambah haru, karena membuat kedua yeoja itu kembali mengingat betapa hangat dan tenang berada di dalam pelukan Jung Woo.

**

Butuh beberapa puluh menit sampai membuat Soo Hwa tertidur. Setelah memastikan Soo Hwa sudah benar-benar sudah terlelap, barulah Jung Woo dan Chae Rin keluar dari kamar Soo Hwa untuk berbicara. Mereka duduk di meja makan Soo Hwa, dengan Chae Rin yang menyeduh teh hangat untuk menemani mereka.

"Aku benar-benar tidak bisa membayangkan jika tadi kita tidak datang, apa yang akan Johnny lakukan pada Soo Hwa." Lirih Chae Rin.

Jung Woo hanya mengangguk pelan, "Jika kau tidak menahanku tadi, aku benar-benar tidak akan peduli jika aku akan membunuhnya." Geram Jung Woo.

Back to You?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang