he had marvelous time ruining everything

2.2K 328 95
                                    

Sehun sedikit terkejut saat membuka pintu dan mendapati Lisa sudah berada di depan kamarnya. Lengkap dengan seragam, serta merta cardigan dan tas ranselnya.

Lelaki itu menyibak rambut bangun tidurnya ke belakang, "apa?" Katanya.

Pun Lisa hanya menatap manik Sehun dan menautkan jemarinya pada jemari Sehun, "antar aku ke sekolah."

"Hah?"

"Sayaang, antar aku ke sekolaah." Lisa merengek manja sembari menarik ujung kaus Sehun.

Tentu saja ekspresi Sehun memperlihatkan isi hatinya. Merasa terganggu.

"Tidak. Tidak. Aku capek sekali. Aku baru tidur dua jam."

"Sayaaaaang." Bukan main, melihat ekspresi kesal Sehun, justru membuat Lisa semakin merasa terpancing untuk mencapai tujuannya. Kini Lisa tengah memeluk pinggang Sehun sembari terus melancarkan jurus puppy eyesnya. Entah terbentur dimana kepala Lisa pagi ini.

Sehun mengerang kesal dan menyeka wajahnya dengan udara seakan berharap untuk mendapat sedikit kesadaran disana, "aku lelah, Lisa."

"Apa aku harus memberimu ciuman selamat pagi agar kau mau mengantarku? Ayolah aku dan Somi bisa telat."

Sehun menatap Lisa selama beberapa detik hingga berhasil membuat gadis itu terkesiap ditempat ia berdiri.

Sambil terus menatap Lisa, Sehun telah mengambil dua langkah mundur untuk segera menutup pintunya.

Ctak.

Telat sedikit saja kaki Lisa mengganjal sudut pintu Sehun agar tak tertutup, dapat dipastikan ia dan Somi akan berlari mengelilingi lapangan hari ini.

Tak tahu kata menyerah dan rasa malu, Lisa segera menahan pintu itu kembali. Pertama dengan lengannya yang Sehun lihat menyembul di balik sana. Dan kini kepala Lisa sudah terlihat hingga dagu beserta puppy eyes yang belum dimatikannya.

"Sayaaang."

"Hentikan."

"Bukankah kau kekasihku??? Ayo antarkan aku!" Suara Lisa di setting agar terdengar sekecewa mungkin, tentu saja wajah menggemaskan itu tak berlaku untuk Sehun.

"Kau belum memberitahu apapun padaku."

"Hah?! Jadi kau masih menunggu aku mengungkap HAL ITU?! Yang benar saja."

"Memangnya kau pikir kenapa aku bersedia memainkan permainan seperti ini? Dengan bocah ingusan sepertimu? Pergi sana. Kau mengganggu."

Lisa memicingkan matanya dengan kesal. Walau ekspresinya begitu, entah kenapa ia tak merasa sakit hati akan ucapan Sehun. Antara sudah terbiasa atau mungkin terlalu maklum.

Mau bagaimana lagi? Lisa tahu jika Sehun mengiyakan ajakan ngawurnya pun hanya karena alasan 'itu'.

"Cepat antarkan aku atau aku akan menciummu." Lisa menarik kerah kaus Sehun dan mengancamnya tanpa gentar.

"Bukankah meminta tolong bukan begini caranya?"

"Aku sudah minta baik-baik di awal tapi kau tidak mau. Apa kau mau merasakan ciuman panas denganku, hah?" Nada bicara Lisa berubah genit. Dijilatnya bibirnya sendiri sembari menampilkan ekspresi menggigit yang menggelikan.

Tentu saja Sehun tak bereaksi hingga membuat Lisa sedikit mati gaya.

"Aku akan menciummu sungguhan, nih!"

"Lakukan."

"A-" Lisa mengerjap di tempatnya. Ia lupa bahwa ancaman seperti ini sudah tak berlaku untuk Oh Sehun.

Enchanted By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang