the chain on his neck

2.9K 374 65
                                    

"Apa kau tidak ingin melakukan sesuatu?" Kata Sehun yang tanpa disadari sudah menaiki ranjang dan berbisik pada telinga istrinya.

Bukan hanya jantung Lisa yang terasa seperti tengah diledakkan bom hiroshima saat ini, namun otaknyapun seakan membeku seketika.

Lagi-lagi lelaki itu tertawa, "Aku takkan melakukan apapun. Kau tenang saja." Katanya sembari beranjak dan meninggalkan wanita yang sudah menjadi istrinya disana.

Lisa mengerjap beberapa kali saat mendengar kalimat itu. Kenapa rasanya sedikit kecewa?

Wanita cantik yang tubuhnya masih terbalut oleh selimut tebal itupun menoleh, ia melihat Oh Sehun masuk ke dalam kamar mandi dan menanggalkan pakaiannya untuk membersihkan diri. Pun wanita itu segera terduduk dan memperhatikan Sehun karena kalimat terakhir yang diucapkannya sedikit mengganggu Lisa.

Tentang kamar mandi tembus pandang itu, ternyata memang benar adanya.

"Apa kau akan terus memandangiku sampai aku menanggalkan semua pakaian ini?" Suara Sehun terasa seperti sebuah palu yang membentur kepala dan menyadarkannya.

Karna respon CPU otak Lisa yang sedikit lambat, efek malu yang dirasakannya pun datang di akhir acara.

Dengan wajah yang sudah memerah, Lisa kembali menjatuhkan diri dan menutup tubuh dengan selimut tebalnya hingga kepala.

Untuk mengalihkan fokusnya pada Oh Sehun yang sedang bermain air, Lisa pun menarik remote televisi yang berada pada nakas di sebelahnya. Ia menyalakan benda berisik itu dengan volume yang lumayan keras.

Suami istri dan sebuah pernikahan. Bukankah hal seperti itu seharusnya tak pernah menyulitkanku?
Jika dahulu, tentu menikahi Oh Sehun adalah impian nomor satu ketimbang mendapatkan penghargaan sebagai murid paling pandai di sekolahku.

Tapi kenapa semuanya terasa begitu aneh dan asing? Apa karena hal-hal ini berjalan dengan begitu cepat? Jika sudah begini, lalu aku harus bagaimana?

Apakah aku harus berperan sebagai istri dan calon ibu yang baik bagi keluargaku? Atau tetap menjadi diriku yang tidak jelas ini?

Ah, bukankah pernikahan ini terjadi karena kecelakaan dan kebodohanku sendiri? Aku tak harus menuntut apapun padanya, begitu pula sebaliknya.

Kami hanya harus menjadi orang tua yang baik untuk janin yang bahkan belum terbentuk sempurna di dalam perutku ini.

Berbagai pemikiran dan narasi rumit telah dirakit Lisa di dalam otaknya.

Mulai dari menyalahkan diri sendiri, menyalahkan Sehun, hingga menyalahkan keadaan.

Bahkan Lisa sempat berpikir untuk membuat Sehun menceraikannya dengan menjadi manusia menyebalkan dalam kehidupan lelaki itu.

Iyaya. Apa begitu saja? Masalah masa depan anak di dalam perutku, memangnya siapa yang berani merundungnya jika ayahnya adalah seorang Oh Sehun?

Tapi, bagaimana menjadi seorang yang menyebalkan dan dibenci Oh Sehun? Tujuh tahun tak bersua, bukankah dapat merubah hal yang disukai dan yang tidak disukai seseorang?

Ah, kalau begini aku harus mulai bertanya pada Oh Som-

Saat sedang tersenyum licik dalam sembunyinya, seseorang telah menarik selimut tebal yang menutupi wajah Lisa. Tentu saja Oh Sehun lah pelakunya.

Lelaki yang rambutnya masih setengah kering dan hanya memakai handuk pada bagian bawah tubuhnya itu sukses membuat Lisa terkejut setengah mati dan sedikit terpesona pada saat yang bersamaan.

"A-apasih?!" Kata Lisa yang kembali menarik selimut tebal itu sampai lehernya dan melotot ke arah Sehun, "kau bilang kau takkan melakukan apapun, ya!"

Sembari menyisir rambutnya yang meneteskan beberapa butiran air ke wajah Lisa, Sehun terlihat menampilkan sebuah senyum jahil disana, "Itu adalah kalimat sebelum aku mendinginkan kepala. Sepertinya sekarang aku menginginkan hal yang berbeda."

Enchanted By YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang