"Ternyata kau sangat menakutkan jika sudah bermain dengan uang." Kata Lisa lengkap dengan tatapan sinis kepada Oh Sehun yang sudah duduk dalam kursi kemudinya.
"Kau hanya terlalu lama tak melihatku hingga tak tahu apa saja yang telah terjadi dan apa yang telah berubah".
Lisa berusaha mengontrol emosinya agar tak meludah ke arah lelaki itu saat Sehun mendekat dan mengaitkan seatbelt padanya.
"Mau kau bawa kemana lagi aku?"
"Suatu tempat."
"Kenapa kau melakukan ini semua?"
"Kau akan tahu saat sampai disana."
"Aku bersumpah akan menghajarmu saat kekuatan pada tanganku kembali."
"Bisa diam tidak? Rasanya ingin sekali aku menjejalkan obat bius kembali padamu."
"Lelaki kurang ajar."
Sehun tak menjawab. Ia sudah fokus pada jalanan dan aktivitas mengemudinya.
Manik Lisa beralih keluar jendela dan memperhatikan pemandangan asing yang nampaknya sedikit banyak telah berubah.
"Jalanan ini sudah berubah." Katanya.
"Begitupun dirimu."
"...seperti kau tidak saja."
"Aku tak pernah berkata jika aku tetap sama seperti dulu."
"Ada yang sama. Kau masih tetap brengsek. Bahkan sekarang dikalikan dua."
"Kuanggap itu sebagai pujian."
"Orang sinting."
"Sekedar mengingatkan, kau pernah sangat tergila-gila dengan orang sinting ini."
"Syukurlah aku sudah sadar dari hal terbodoh yang pernah kulakukan itu."
Hening kembali menyapa di antara keduanya. Satu orang menyimpan banyak pertanyaan yang seharusnya ia lontarkan, namun ia terlalu lelah untuk berdebat. Seorang lagi memang tidak ada itikad baik untuk mengajak bicara sang korban penculikannya.
Beberapa saat berlalu begitu saja hingga Sehun menghentikan laju mobilnya di sebuah tempat yang terlihat seperti-
Sebuah butik?
"Sudah bisa jalan belum?" Kata Sehun sembari menarik hand rem dan menatap Lisa tanpa ekspresi.
"Jika kakiku sudah bisa berdiri tegak, akan kugunakan untuk menendangmu lebih dulu ketimbang berjalan."
"Ckckck." Decak lelaki yang kini sudah turun dari kursi kemudinya untuk membuka pintu di sebelah Lisa, "Manja." Katanya sembari melepas pengait seatbelt dan menggendong Lisa dari sana.
"Manja?? Manja katamu??? Kau pikir siapa yang membuatku begini, hah?"
"Heran. Kenapa mulut dan lidahnya pulih lebih cepat daripada tangan serta kakinya." Sehun menggeleng heran seakan ia tak tahu mengapa Lisa berakhir lemah seperti saat ini.
Nafas Lisa naik turun menahan emosinya yang sudah meletup di udara. Entah ini kali keberapa ia berteriak dalam hati bahwa ia akan berhenti bicara karena sudah lelah berdebat dengan Oh Sehun.
DRRT
Sehun menekan sebuah tombol pada dinding berwarna gading disana. Tak selang beberapa lama, seseorang telah membuka pintu itu dan mempersilahkannya masuk.
"Lama tidak bertemu, tuan muda Oh." Kata seorang lelaki gemulai yang baru saja mendapati kehadiran Sehun dan Lisa.
"Kau tahu apa yang harus kau lakukan. Urus wanita ini." Sehun mengoper Lisa kepada lelaki gemulai yang sedikit kesusahan dalam membopongnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...