Lisa terbangun dari tidurnya yang begitu lelap.
Sepertinya sudah terlalu lama rasa nyenyak tak menyambanginya setiap malam sejak ia dinyatakan mengandung anak pertama.
Setelah menggeliat seperti kepompong yang keluar dari pupa, pandangan Lisa pun segera menyusuri ruangan di sekelilingnya.
Oh Sehun tak ada disana.
Wanita cantik itu segera terduduk dan menautkan kedua alisnya.
Sembari mendengus kesal, Lisa turun dari ranjang Sehun untuk segera menuju tempat yang ada dalam pikirannya.
"Apa bibi melihat Sehun oppa?" Kata Lisa kepada salah seorang maid yang baru saja mengucapkan selamat pagi kepada Lisa di ruang makan.
"Tuan Sehun sudah berangkat sejak tadi, nyonya. Sepertinya hari ini nyonya bangun terlalu siang." Kata maid itu sembari menunjuk lehernya dan leher Lisa secara bergantian.
Lisa yang baru saja menyadari kemana arah pembicaraan maidnya itupun segera berlalu pergi dengan wajah panik.
Menatap pantulan sosoknya di cermin, Lisa pun menutup wajahnya dengan malu seakan banyak orang yang melihat.
Bagaimana tidak? Terlalu banyak bercak kemerahan yang ditinggalkan Oh Sehun di tubuhnya, terutama pada leher wanita yang baru terdadar jika piyama yang ia kenakan sudah terbuka hampir semua kancingnya.
Gila, aku berlari ke depan Bibi Miyeon dengan keadaan begini?! Akh! Malu sekali!
Jika kalian berpikir mereka berdua telah melakukan 'sesuatu' yang lebih dari sekedar ciuman karena peristiwa pagi ini, tentu saja itu semua salah besar.
Karena selain adegan saling mengakrabkan bibir serta memberikan tanda pada tubuh satu sama lain, selebihnya memang tak ada yang terjadi.
Lisa yang kehabisan nafas, Lisa yang merasa malu, dan Lisa yang kepalanya seakan hendak meledak karena menerima ciuman bertubi-tubi dari Oh Sehun pun segera menghentikan aktivitas mereka ketika lelaki itu hampir selesai membuka kancing piyamanya.
Dan malam itupun berakhir dengan dirinya yang tanpa banyak bicara segera memeluk Sehun hingga terlelap di kamar lelaki itu.
Rentetan adegan pengakuan dirinya yang menangis dan memalukan semalampun kembali diingatnya.
Jika sudah begini, apa Lisa masih bisa jual mahal dan mengacuhkan Oh Sehun?
Tapi bagaimana jika aku ingin melihat wajahnya dan menyentuhnya lagi? Ah! Ini semua gara-gara kau!
Lisa menepuk perutnya yang mulai membuncit itu dengan pelan. Sangat pelan hingga pukulan itu lebih terasa seperti sebuah sentuhan.
Sembari menghela nafasnya dengan berat, Lisa pun menyeret tubuhnya ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri.
Apa yang sudah terjadi, tentu saja tak bisa ditarik dan diulangnya kembali.
🕊
Lisa berdiri di depan kamar Sehun yang terlihat begitu familiar dengan ingatannya.
Kamar dimana Lisa berulang kali berusaha menarik perhatian dan mencuri kesempatan untuk melihat lelaki itu.
Kamar dan tempat dimana ia memiliki berbagai kenangan manis hingga memalukan di masa itu.
Yah, karena merasa bersalah jika dirinya telah melupakan keberadaan sang mertua, jadi disinilah Lisa saat ini.
Di rumah kediaman keluarga Oh-tunggu dulu. Bukankah setelah menikah dengan Sehun marganya sudah berubah menjadi Oh pula? ...kalau begitu, Di rumah kediaman mertuanya, tempat dimana dahulu ia pernah singgah beberapa waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...