Lisa berlari sekencang ia mampu.Jantungnya berdegup tak karuan, sementara air mata sudah meluncur deras di pipinya.
Kepala gadis itu berulang kali menoleh ke arah kanan dan kiri untuk melihat nama ruangan yang menempel pada pintunya.
Tidak.
Tidak.
Jangan biarkan pikiran buruk Lisa menjadi nyata.
Ketika ia menemukan papan nama yang dicarinya semenjak tadi, gadis itu segera berhambur masuk ke dalam ruangan tersebut tanpa permisi.
Sehun tergeletak tak berdaya dengan infus yang menempel pada lengannya.
Wajah tampan lelaki itu lebam sementara kaki sang pujaan hati sudah di balut perban serta gips tebal.
"Lisa." Suara serak Somi yang menghampirinya semakin membuat gadis itu tak percaya.
"Kenapa?"
"Polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk-"
"Apa ia tidak apa-apa?" Lisa menatap Somi yang masih memeluknya disana. Pandangannya beralih pada Ye Ji dan Julian bergantian.
"Kakinya retak, dan beberapa bagian di tubuhnya terdapat luka sobek yang cukup dalam hingga ia terlalu banyak mengeluarkan darah. Kita hanya perlu menunggu Sehun sadarkan diri." Ye Ji membelai lembut tangan Lisa.
Seketika kaki gadis itu terasa lemas. Ia terjatuh di lantai yang dingin karena merasa lega dan waswas disaat yang bersamaan.
"Kenapa hal seperti ini bisa terjadi?" Lisa yang masih terkulai lemas di lantai itu tengah berusaha menghapus air mata yang akan keluar dari pelupuknya.
Manik matanya melihat ke arah Ye Ji yang juga menggeleng pelan di sana, "Seseorang menabrak Sehun yang baru saja keluar dari mobilnya. Saat melihat rekaman cctv, Sehun masih sempat menghindar walau sebagian tubuhnya terhantam. Aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika Sehun tak sempat menghindar saat itu." Ye Ji memeluk Julien karena tak kuat meneruskan kata-katanya.
"Ini jelas kasus tabrak lari yang disengaja."
Lisa mengerjap seperti merasa ada yang salah dengan pendengarannya.
"Saat petugas memeriksa rekaman cctv, mobil yang menabarak Sehun terlihat sudah menunggunya dan bersiap melakukan aksi tersebut. Polisi sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk kasus ini."
Hah?
Lisa menutup mulut dengan kedua tangannya sendiri.
J-Jadi Sehun oppa tergeletak tak berdaya di ranjang rumah sakit ini karena kasus tabrak lari yang direncanakan?
Siapa yang menyimpan dendam kepada Sehun hingga begini?
Apakah teman satu malam Sehun yang tak terima karena telah dicampakkan? Atau keluarga pasien yang tak terima dengan kinerja serta pelayanan lelaki itu?
Tidak. Lisa tak ingin berpikir terlalu jauh, yang terpenting saat ini adalah keselamatan Sehun.
Bagaimana bisa sang pujaan hati terkulai lemas begini?
Somi membantu Lisa untuk berdiri dan menariknya duduk pada sofa yang berada di sebelah ranjang Sehun.
Sang sahabat kembali memeluk Lisa dengan erat dan berharap sentuhannya bisa menguatkan mereka satu sama lain.
pintu kembali terbuka dan menampakkan sosok Suho serta Ji Eun disana.
Suho dengan wajah pucatnya, Ji Eun dengan air mata yang sudah bergelimang di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...