Dimana?
Bagaimana?
Kenapa?
Setidaknya tiga pertanyaan itu berulang kali mencuat di dalam otak kecil Lisa untuk ditujukan pada dirinya sendiri. Walau tentu saja ia tak bisa memberikan jawaban yang pasti.
Dimana? Lisa pun tak tahu dimana dirinya berada. Pandangannya gelap–seakan gadis itu sedang ditutup dengan sebuah karung besar yang membungkus kepalanya.
Kenapa? Kenapa tangan dan kakinya tak dapat digerakan seperti biasa? Layaknya obat bius yang kau hirup sebelum menjalankan sebuah operasi, Lisa merasa ia telah kehilangan kendali akan saraf motoriknya
Bagaimana? Bagaimana bisa ia mengalami kejadian seperti ini. Sebenarnya apa yang sedang terjadi?
Apa dirinya sedang di culik?
Apa Wo Bin kembali?!
Demi apapun, hanya memikirkan lelaki itu beberapa detik saja telah berhasil membuat bulu kuduk dan keringat dinginnya muncul.
Samar samar Lisa mendengar sebuah suara yang muncul dari kejauhan.
Dan entah mengapa suara itu terdengar familiar di telinganya.
"Kau bisa masuk penjara jika ia melaporkan hal ini."
"Tak ada cara lain."
"Ini adalah perbuatan kriminal. Jika istriku tahu mungkin ia yang akan melaporkanmu."
"Maka jangan kau beritahu."
"Mana mungkin?! Ia sendiri sedang berada di pesawat menuju Seoul. Kau akan segera bertemu dengannya."
Suara ini...?
Lisa berusaha menebak jika suara yang terekam oleh telinganya tidaklah salah.
Ia sangat ingin memastikan siapa dua insan yang sedang adu mulut tak jauh dari tempatnya berada. Namun meski matanya terbuka, pandangannya tetap saja gelap.
Perlahan gadis itu berusaha untuk mengangkat tangannya, namun seperti baterai ponsel yang menunjukkan angka nol, ia hanya diam tak berdaya.
Usaha yang dilakukannya hanya berhasil menggerakan jemarinya disana.
Tentu saja makian kembali mengelilingi isi hatinya.
"Jika aku dipenjara, kau akan kuseret karena telah memberikanku obat bius itu."
"Brengsek kau! Mana aku tahu jika kau akan menggunakan obat itu untuk hal ini?! Lihat, kau bahkan menutup wajahnya! Ia akan kesulitan saat berna-WHAAH!!!!" Suho berteriak keras saat menarik jaket yang menutupi wajah Lisa dan melihat manik mata gadis itu sudah terbuka lebar–melotot ke arah Suho dan Sehun disana.
Alis Lisa bertaut dan matanya terhunus tajam kepada kedua insan yang saat ini sedang menatapnya pula.
"Li–Lisa, kau sudah sadar?"
Tidak usah basa-basi! Apa yang kau lakukan terhadapku?!?!??!
Tentu saja mulut Lisa masih belum bisa dibuka, yang menjawab pertanyaan Suho adalah isi hatinya.
"Kuharap kau tidak terkejut. Tapi kami tak ada niat buruk terhadapmu. Dan...ini semua ide Sehun, aku bahkan tak tahu jika kau disini."
Apa katamu?!?!? Tentu saja aku terkejut mengetahui diriku dalam keadaan mati rasa dan seluruh tubuh yang tak dapat digerakkan begini?!?!??!
Sang tersangka terlihat sama sekali tak menyesal. Sehun justru segera memakai kacamata hitamnya dan duduk pada kursi di sudut kiri melihat ke luar jendela.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...