Lisa merasa ada sekerumun lebah tengah menyengat sekujur tubuhnya hingga ia mati rasa.
Atau mungkin beberapa ular berbisa telah menggigitnya entah dimana hingga racunnya sudah menyeruak ke dalam dada dan membuatnya sesak nafas.
Seperti ikan yang terdampar di pinggir pantai, ia tak bisa bernafas bebas walau oksigen tentu masih mengelilinginya.
Suara isakan Somi membuat hatinya hancur berkeping-keping.
Ya, seorang Somi yang galak dan tak kenal takut seperti dirinya itu tengah menangis tak berdaya.
PLAK
Sebuah suara yang kembali terdengar seperti sebuah pukulan itu diikuti oleh teriakan Somi dan berhasil membuat Lisa turut berteriak marah, "HENTIKAN BRENGSEK. APA YANG KAU LAKUKAN?!??!"
Untuk kesekian kalinya gadis berparas barbie itu berteriak keras. Kali ini terlalu keras hingga Lisa terbatuk kemudian. Air matanya mulai menetes walau ia tak bisa melihat apa yang sedang terjadi di sana.
Wo Bin berhasil membawa Somi dan dirinya ke tempat yang ia yakini adalah rumah lelaki itu.
Tentu saja dengan sedikit kekerasan dan paksaan.
Bahkan ketika Wo Bin menyeret kedua gadis itu menuju ruang bawah tanah, lelaki itu segera mengikat tangan, kaki, dan menutup mata Lisa.
"Kakakmu merebut wanitaku. Dan aku sangat kesal!!"
PLAK
"Pelacur!!"
PLAK
"Adik tidak berguna!!!"
PLAK
Setidaknya kalimat itulah yang didengar Lisa berulang kali.
Lisa yakin pada awalnya Somi berusaha untuk melawan. Namun karena Wo Bin bukanlah tandingannya, lelaki itu pun terdengar memberi pelajaran kepada sang sahabat yang sudah terisak.
"APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA?? URUSANMU ADALAH DENGANKU, JANGAN GANGGU TEMANKU!!! JANGAN SAKITI TEMANKU!!" Lisa berteriak dalam tangisannya yang sudah membasahi penutup matanya.
Tiba-tiba suasana terasa hening sesaat. Yang terdengar hanya isakan Somi pada ruangan itu.
Lisa terkejut setengah mati ketika pipinya di sentuh dari arah yang tak ia ketahui.
"Baiklah jika kau ingin melihatnya." Kata Wo Bin sembari membuka penutup mata Lisa.
Pandangannya beradaptasi dengan cahaya kekuningan dan air mata yang mendominasi.
Lisa memekik dan segera menangis saat melihat sahabatnya sudah tergeletak lemas di lantai dengan berbagai memar di wajah cantiknya.
"Kau...kau.. bajingan. Apa yang kau lakukan padanya?!" Pandangan kebencian dihunus tajam ke arah Wo Bin walau rasa takut juga menjalar di tubuhnya.
Wo Bin mengunci Lisa yang sedang duduk di sofa dengan kedua tangannya, "aku tak menyukainya karena ia adalah adik dari lelaki yang kau kencani."
"Kau..gila."
"Ini salahmu karena kau menghindariku dan lebih memilih untuk mengencani lelaki itu." Senyum menakutkannya terasa seperti petir di siang hari.
Tangan Wo Bin mencengkeram dagu Lisa dan menciumnya paksa. Tentu saja Lisa melawan dengan menggigit bibir lelaki itu hingga berdarah. Gadis itu meludah ke arahnya kemudian, "MENJIJIKAN."
Wo Bin yang sedang melihat cairan berwarna merah pada bibirnya karena ulah Lisa itu beralih menatap gadis di hadapannya dengan pandangan menakutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...