Lisa meregangkan ototnya yang sedikit kaku. Angin malam menamparnya dengan kasar seakan menyuruhnya untuk segera masuk ke dalam kamar.
Ya, saat ini sudah tengah malam dan Lisa belum bisa tidur sepulas Somi. Gadis itu masih betah berdiri di balkon kamarnya sembari memikirkan kemungkinan Sehun untuk menyukainya dan kemungkinannya menyingkirkan Ji Eun.
Bahkan dinginnya angin malam tak membuatnya kunjung sadar akan lamunan itu.
Tiba-tiba kakinya diputar ke arah kamar dan segera masuk setelah menutup sliding door kaca yang memisahkan ruangan itu dan balkon.
Gadis yang hanya menggunakan kaus oversize beserta celana pendek itu berjalan keluar kamar dan meninggalkan Somi yang sudah mendengkur di ranjangnya.
"Mau kemana?"
Lisa memaki pelan ketika mendapati Suho memergokinya berjalan mengendap-endap saat melewati lelaki yang sedang mengambil air mineral di dapur itu.
"Jalan-jalan." Kata Lisa sembari berlalu.
"Eh tunggu-tunggu." Suho segera meneguk airnya dengan cepat, "Aku tahu kau pemberani, tapi ini tengah malam. Biarkan aku menemanimu."
Dan disinilah Lisa berjalan dengan Suho pada pesisir pantai yang sangat sepi.
"Oppa kenapa kau belum tidur?"
"Aku haus. Sehun mengajakku berdebat soal kasus pasien kapan hari. Karna aku merasa pendapatku tak sekuat pendapatnya, hatiku seperti terbakar dan harus di dinginkan dengan air."
"Hmm jadi Sehun oppa tak tidur dengan Ji Eun?"
"Apa yang kau katakan? Kamar yang tersedia disana terlalu banyak hingga kita tak perlu repot-repot berbagi kamar."
Lisa menatap Suho penuh sanksi, bukan itu maksud dari kalimatnya. Tapi yasudahlah, Lisa sedang tak ingin memarahi lelaki itu.
"Oppa, apa ada kemungkinan Sehun oppa akan berpaling padaku?" Katanya kemudian.
Suho terlihat berpikir sebelum tersadar akan pakaian Lisa yang terlihat mengkhawatirkan. Lelaki itu segera melepas hoodienya, "jangan mentang-mentang masih muda, kau sombong hingga merasa takkan masuk angin dengan kaus tipis ini, ya." Katanya sembari memakaikan hoodienya pada Lisa, "Kalau Sehun, dia terlalu rumit. Aku tak bisa membaca pikirannya."
Lisa mendengus sebal, "informasimu tak berguna." Katanya sembari kembali berjalan dan menendangi pasir yang tak bersalah.
Suho menyamakan langkah dengan Lisa untuk menarik kupluk hoodie gadis itu hingga menutupi kepalanya, "Yang pasti Sehun takkan meladeni anak kecil, apalagi yang berseragam sepertimu." Tangan Suho masih berada di atas kepala Lisa sebelum ia berkata, "tapi jika ia mulai meladenimu, itu tandanya kau punya kesempatan."
"Ayo pulang. Aku terlalu tua untuk menahan angin malam ini."
Lisa berusaha mencerna kalimat Suho yang membuatnya sedikit melayang. Tadi Somi, sekarang Suho.
Apakah ini yang dinamakan usaha tidak mengkhianati hasil?
Darah Lisa berdesir deras seperti sapuan ombak di lantai. Meskipun udaranya begitu dingin, tapi tubuhnya terasa hangat. Hampir panas malah.
Lisa segera berlari mengikuti Suho ketika lelaki itu berteriak dan memanggil namanya beberapa kali.
"Aku masuk duluan ya." Kata Suho yang berusaha menghangatkan dirinya.
Lisa yang masih melamun hanya mengangguk mengerti. Dan bukannya segera kembali ke kamarnya, Lisa malah berbelok ke dapur dan mengambil segelas air.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...