Tak ingin terlihat gugup karena tertangkap basah tengah bermesraan di rumah orang, Lisa hanya merapikan duduknya hingga menghadap Sehun yang sedang memegang kepalanya disana.
Justru yang nampak gugup disana tak lain dan tak bukan adalah Kim Minggyu.
"....apa oppa membutuhkan sesuatu?"
Sehun menatap kedua insan disana secara bergantian sebelum berkata, "Aku haus."
Pun gadis itu segera berdiri dari duduknya, "akan kuambilkan." Katanya sembari bergegas melengos ke arah dapur untuk mengambilkan Sehun segelas air.
Lisa menghampiri Sehun dan memberikan apa yang lelaki itu butuhkan.
"Apa yang kau lakukan dirumahku?"
Manik mata Lisa menatap Sehun dengan polos seakan ia tak mengerti arah pembicaraan Sehun hendak kemana, "apa yang kau katakan?"
"Bisa-bisanya kau bermesraan disini."
"Tadinya aku akan bermesraan di tempat lain. Tapi karena seseorang terlihat sedang sakit, hati nuraniku ini tak bisa membiarkannya." Katanya tak gentar sekalipun.
Sehun memandang Lisa sembari meneguk airnya hingga habis, "kau pikir ini motel?"
"Apa?? Hei, yang menganggap rumah ini motel adalah kau sendiri. Apa oppa lupa jika hampir tiap malam membawa pulang gadis yang berbeda??"
Tak membalas perkataan Lisa, Sehun segera menghampiri Minggyu dan duduk di sebelah lelaki yang sedang menunduk itu.
Tentu saja Sehun memperhatikan Minggyu dari sudut matanya.
"Apa yang kau lakukan disini? Kau bisa menularkan penyakitmu pada kami!" Lisa menghampiri Sehun dan menarik tangan lelaki yang segera ditepis itu.
"Orang bodoh takkan mudah sakit. Uhuk."
"Apa?! Dasar tidak tahu diri! Sia-sia aku mengkhawatirkanmu. Ayo kita pergi dari tempat ini Minggyu! Dari mulutnya yang pedas ini sudah pasti ia telah sembuh." Lisa menarik tangan Minggyu dan pergi meninggalkan kediaman Oh. Bahkan wanita itu enggan melihat Sehun sebelum menghilang.
Menyebalkan. Sudah menciumku sembarangan dan menyebut nama wanita lain, kini ia mengolokku bodoh setelah aku merawatnya.
"Apa kau serius akan meninggalkannya? Sehun hyung terlihat tidak baik-baik saja."
"Kau tidak dengar tadi ia memperolokku 'bodoh?' Itu tandanya ia sudah sembuh! Kita pergi saja yang jauh dari tempat ini." Kata Lisa sembari menarik helm yang ada pada spion Minggyu dan lekas mengenakannya.
Pukul 22.10
itulah waktu yang di tampilkan oleh jam digital pada layar ponsel Lisa.
Beberapa detik lalu ia baru saja melihat kepergian Minggyu yang mengantarnya pulang dengan selamat. Setelah berkeliling Seoul dan mencoba berbagai street food selama beberapa jam terakhir, dan di sinilah ia memandang kediaman keluarga Oh yang tampak aneh.
Lampu yang biasanya menerangi teras rumah mereka masih tak menyala seakan menyiratkan kesunyian.
Apa Paman, Bibi, dan Somi belum pulang?
Lisa melangkahkan kaki jenjangnya menuju rumah yang menjadi tempat tinggalnya beberapa bulan ini.
Di putarnya kenop pintu berwarna emas itu dan berjalan masuk untuk menyalakan lampu yang seharusnya sudah menyala sejak tadi.
"YA TUHAN!" Teriak Lisa saat mendapati Sehun masih duduk di sana dengan posisi yang sama saat ia meninggalkannya. Bedanya, saat ia tinggalkan Sehun tadi, lelaki itu masih sempat memicingkan mata dan menatapnya penuh sangsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...