"Kenapa kau melakukan ini?" Kata Lisa yang masih menatap jauh pemandangan yang ada di hadapannya.
Meski mobil Sehun telah berhenti di suatu tempat, namun lelaki itu masih belum mematikan mesinnya, "Apa?"
"Omong kosong ini."
"Omong kosong yang mana?"
Lisa mulai mengalihkan pandangannya ke arah Sehun yang ternyata sudah melipat tangannya di depan dada.
Bukankah seharusnya itu poseku??
"Ya semua ini. Pernikahan dan tindakan konyolmu ini."
"Tidak ada yang omong kosong."
Alis Lisa semakin bertaut disana. Jika alisnya adalah sebuah simpul, pastilah ikatannya terlalu berbelit untuk dilepaskan, "Sudah kubilang aku tak mau berpartisipasi dalam permainan konyolmu. Kembalilah pada wanita idamanmu di korea. Bawa semua keluargamu juga. Tinggalkan aku dengan tenang disini, kumohon."
"Apa kau ada kenalan dengan perdana menteri di negara ini?"
"HAH?"
"Ada tidak?"
"Y–ya tidak, lah!"
"Setidaknya kau baru bisa mengusir kami saat kau punya kenalan petinggi disini." Lelaki itu tersenyum. Sekali lagi, lelaki itu tersenyum!
"Sungguh kekanakan!" Lisa berdecak heran.
"Jangan sok dewasa. Kau bukan majalah playboy." Kata Sehun yang segera mematikan mesin mobilnya dan keluar dari sana.
Lelaki itu pun segera membuka pintu di sebelah Lisa seakan ia tahu jika Lisa takkan membukanya sendiri.
Tentu saja Lisa bukan anjing penurut. Ia tak perduli jika Oh Sehun meninggalkannya. Ia sama sekali takkan beranjak dari–
"KYAA!!" Lisa sedikit terkejut saat merasakan ada tangan yang meraih paha dan pundaknya seperti hendak menggendong, "Apa yang kau lakukan?!?!"
"Bukankah kau berpose begitu karena ingin kugendong?"
"Dasar mesum! Gila! Pedofil!"
Sehun menatap Lisa dengan malas, "Pedofil? Kau bahkan terlalu tua untuk di sebut sebagai anak remaja."
"Aku tidak mau turun!"
"Lalu biar aku yang menurunkanmu."
"Jangan sentuh aku!" Lisa mengangkat telunjuknya di depan wajah Sehun.
"Jika kita menikah kau akan kusentuh-sentuh juga."
Lisa berteriak kesal. Terlalu kesal untuk membalas omongan melantur Sehun. Terlalu kesal untuk membedakan siapa yang otaknya lebih ngawur.
"Ayo turun." Kata Sehun dengan suara tenang, seakan ia tak pernah mendengar Lisa berteriak sebelumnya.
"Tidak mau. Aku takkan turun sebelum kau menjelaskan semuanya kepadaku!"
"Apa yang harus dijelaskan?"
"Ya Semua! Kenapa kau datang lagi mencariku? Kenapa kau mengatakan hal bodoh seperti akan menikahiku? Dan kenapa kau datang ke restoran hari ini??"
Sehun terdiam selama beberapa detik sebelum meletakkan kedua tangannya pada atap mobil yang berada di atas lisa, "Bukankah cukup jelas jika aku mencarimu kembali agar kau bisa hadir dalam pernikahan Somi?"
"Pernikahannya sudah selesai, lalu kenapa kau datang lagi?!"
"Ayah, Ibu, dan Somi pun sedang disini. Lantas kenapa aku tidak boleh?" Suara Oh Sehun yang tetap tenang itu sama sekali tak membuat emosi Lisa mereda, "Alasan mereka, tanyakan saja sendiri." Sehun menunduk dan menatap manik Lisa dengan lekat, "Kalau alasanku, tentu untuk mendapatkanmu kembali." Katanya sembari mendekatkan diri ke arah Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...