Gawat. Gawat. Gawat.
Lisa sedang dalam situasi gawat.
Kejadian yang selama ini selalu dihindari dan di cercanya saat terjadi pada orang lain justru menimpa dirinya sendiri.
Apakah Lisa benar-benar tidur dengan Oh Sehun?
Oh Sehun yang itu???
Gawat. Gawat. Gawat.
Ini situasi gawat.
Lisa tak tahu harus menyalahkan siapa karena ia sama sekali tak mengingat kejadian kemarin malam.
Tapi bukankah Oh Sehun yang harusnya disalahkan disini??
Kurang ajar sekali ia berani merenggut keperawanan Lisa yang selama ini dijaganya setengah mati.
Dalam keadaan mabuk???
Lisa menunduk sembari memegang kepalanya seakan ia akan lepas jika tak ditahan.
Kakinya mengetuk bumi berulang kali seperti penjahit yang kejar setoran.
Sial. Sial. Sial.
Lisa duduk dan bangkit berulang kali. Menggigit kuku dan bibirnya tanpa henti seakan jawaban akan didapatnya kembali.
Tidak. Tidak. Tidak.
Apa yang akan dikatakan ibunya?!
Apa yang akan dikatakan orang-orang jika dirinya.......hamil??
Apakah bisa hamil hanya dengan sekali main? Apa kami sesubur itu???
Lisa duduk dan mengulangi aktivitas memegangi kepala dan menghentakkan kakinya lagi.
"Ingatlah sesuatu, bodoh!!" Pukulan keras dilayangkan Lisa pada keningnya dan berharap otak kecilnya ini bersedia diajak kerjasama untuk memutar kilas balik kejadian semalam.
"Semalam...semalam...semalam aku minum dengan Somi."
Kami memesan berbagai macam minuman keras dan menghabiskannya seperti sebuah lelucon. Lalu.. lalu.. aku ingat dibotol ke sembilanku, aku.. aku.. aku.. TIDAK INGAT!!!!
"Aduh lalu apa yang terjadi kenapa aku bisa sampai tidur dengan Sehun oppa???"
Tiba-tiba ponsel Lisa bergetar hingga mengejutkannya.
Sebuah panggilan dari nomor tak dikenal terpampang pada layar datarnya.
"Halo?" Tanpa banyak curiga, Lisa pun menjawab panggilan itu.
"Kau dimana?"
Suara ini... Oh Sehun?!
Pip.
Lisa menekan tombol merah dan memblokir nomor itu kemudian.
Keringat dinginnya kembali muncul saat mendengar suara lelaki itu.
Seingat Lisa, nomor Oh Sehun sudah diblokirnya beberapa waktu lalu. Dan lelaki itu selalu memakai nomor baru saat menghubunginya. Apakah Lisa harus ganti nomor saja?!
Tidak. Tidak. Tidak.
Jika kau hamil bagaimana? Kau harus minta pertanggung jawaban darinya. HAH?? YANG BENAR SAJA!!
Lisa memijit pelipisnya yang terasa pening. Ia berharap segera menemukan potongan ingatan akan kejadian kemarin malam.
Untuk kedua kalinya, ponsel Lisa kembali bergetar. Bukan panggilan dari Oh Sehun, melainkan Jaewon lah yang menghubunginya.
"Halo?"
"Jangan mentang-mentang akan menikah dengan pemilik restoran ini lantas kau mangkir lagi, ya?! Bukankah seharusnya kau masuk hari ini??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...