Minggyu menghentikan motornya tepat di depan lobby yang langsung menunjukkan pintu masuk RS Hallym.
Pun Lisa segera turun dari sana lengkap dengan koper pinknya.
"Terimakasi banyak, tuan Minggyu."
Minggyu menggeleng, "kapanpun kau membutuhkanku, hubungi saja aku."
Lisa tersenyum mendengar kalimat Minggyu, padahal mereka tidak terlalu dekat tapi lelaki itu sangat baik padanya.
"Ngomong-ngomong. Kenapa kau kemari? Kau tidak sakit kan?"
Lisa menggeleng, "aku ingin menemui seseorang, hehe."
Minggyu mengangguk mengerti dan pandangannya masih tertuju pada Lisa dan kopernya, "kau... akan kemana sehabis ini?"
Lisa terlihat sedikit berpikir sebelum tersenyum jahil ke arah Minggyu, "apa kau mengkhawatirkanku?" Dan berhasil membuat Minggyu salah tingkah.
"Tentu saja. Kau.. dengan koper itu dan, mata bengkakmu benar-benar membuatku khawatir."
"Hehe, terimakasih atas empatimu. Tapi sungguh aku akan baik-baik saja. Kita bertemu lagi besok di sekolah, okay?"
"Berjanjilah tak melakukan hal bodoh, ya?"
Lisa tertawa dan menampilkan rentetan gigi rapinya disana, "tenang saja, aku masih waras dan otakku bekerja dengan baik."
Minggyu menghela nafas panjang dan memperhatikan Lisa untuk terakhir kalinya sebelum memakai kembali helmnya.
"Sampai ketemu besok di sekolah, Lalisa."
"Siap bos." kata Lisa sembari hormat kepada lelaki itu bak seorang prajurit. Pun Lisa menyaksikan sosok Minggyu yang menjauh meninggalkannya.
"Kenapa calon istri Sehun tega berselingkuh dengan lelaki muda yang tampan begitu."
Lisa menoleh pada suara di belakangnya. Suho sedang mengunyah pocky sticknya sembari melipat kedua tangan di depan dada.
"Sejak kapan oppa disana?" Lisa menarik kopernya ke belakang. Berharap Suho tak menyadari jika Lisa membawa benda yang terlihat mustahil untuk disembunyikan tubuh rampingnya.
"Sejak... 'apa kau mengkhawatirkanku?'" Suho menirukan mimik senyum jahil Lisa yang di putar ulang, "wah, kukira cintamu murni untuk Sehun."
"Memang. Makanya aku kemari untuk mengisi kekuatanku." Kata Lisa yang masih berusaha menutupi kopernya.
"Tapi kau terlihat menikmati saat menggodanya, sih."
"Memang juga. Dia sangat lucu saat salah tingkah. Hei, kenapa kau jadi menginterogasiku? Bahkan Sehun oppa takkan perduli jika ia melihatku berpelukan dengan Minggyu."
"Oh, namanya Minggyu." Suho menelan pocky terakhirnya dan mendekati Lisa, membuat Lisa semakin berusaha menutupi koper yang ia sembunyikan dibalik tubuhnya, "kau minggat ya?"
Lisa berdecak sebal, "tidak. Aku membebaskan diri." Katanya tanpa berusaha menutupi koper itu lagi karena Suho sudah menyadari keberadaan benda itu. Pun Lisa menyeret koper itu dan mendekat ke arah resepsionis.
"Unnie, annyeong." Sapa Lisa ramah kepada wanita di balik meja resepsionis yang menunjukkan nama pada papan dadanya, Jisoo Kim "wah aku tak tahu jika ada wanita secantik unnie disini."
"Ya, walau cantik dia sangat galak."
Wanita bernama Jisoo itu menatap Lisa tanpa banyak bicara, "apa yang kau inginkan, Lisa-ssi?"
"Wah kenapa kau bisa tahu namaku?"
"Tentu saja. Kau membuat onar beberapa hari lalu dengan penampilan nyentrikmu yang berkacamata dan mengatakan bahwa dirimu adalah calon istri Sehun. Semua yang masuk pada hari itu membicarakanmu." Jelas Suho.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanficLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...