"Tolong berhenti disini." Kata Lisa yang kakinya masih sedikit gemetar.
Tentu saja Oh Sehun hanya menoleh ke arah gadis itu sekejap dan kembali meneruskan pekerjaannya untuk menyetir dengan baik, "apa yang terjadi denganmu?"
"Tidak ada."
"Siapa lelaki tadi dan kenapa kau terlihat begitu ketakutan?"
"..."
"Apa yang lelaki itu laku-"
"Tidak ada!" Intonasi Lisa meninggi. Pun kini gadis itu telah menutup telinganya seakan tak ingin mendengar apapun lagi.
Samar terdengar suara Sehun yang menghela nafas dengan berat. Lelaki itu segera melipirkan mobilnya pada sudut jalan, "hei.."
"Tolong jangan pedulikan aku seperti biasanya. Jangan bertanya karena aku takkan menjawab." Lisa masih dalam posisi menutup kedua telinganya. Bahkan air mata telah meluncur bebas melewati pipi merah gadis itu.
"Kalau begitu jangan menangis di hadapanku."
"Kau pikir aku mau menangis, hah??" Mendengar kalimat Sehun, Lisa memaki pelan dan segera menghapus air matanya sembarangan.
Padahal sungguh ia tak sudi meneteskan air mata untuk Wo Bin si sakit jiwa. Apalagi di hadapan Oh Sehun, "Tolong turunkan aku di halte selanjutnya."
"Aku akan mengantarmu pulang."
"Tidak. Mungkin ia akan mencariku disana. Aku tidak mau!" Lisa memunggungi Sehun agar lelaki itu tak melihat bagaimana berantakannya wajah Lisa saat ini.
Sehun menatap gadis yang kini terlihat begitu rapuh. Otaknya dipenuhi tentang berbagai pikiran akan hal-hal apa saja yang terjadi kepada gadis mungil itu.
Nampaknya terlalu banyak hal yang disembunyikan dan disimpan Lisa seorang diri.
Dan Sehun sedikit menyesal dengan apa yang dilakukan olehnya kepada gadis itu beberapa waktu lalu.
Tanpa banyak bicara, Sehun kembali menginjak pedal gas dan membawa Lisa entah kemana.
Beberapa saat telah berlalu, dan keduanya masih betah diselimuti sunyi.
Di dalam sana hanya terdengar suara tik tok dari dashboard dan suara Lisa yang beberapa kali sesenggukan saat berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Mobil Sehun terlihat memasuki parking area pada sebuah apartmen asing yang terlihat mewah.
Manik Lisa terus memperhatikan sekitar hingga ia berkata, "ini bukan halte bus."
"Aku tidak pernah berkata akan mengantarmu kesana."
"Ini dimana??"
Sehun hanya diam sembari mematikan mesin mobilnya.
"Ini dimana??!"
"Apartmen kenalanku."
Lisa mengerutkan dahinya disana, "Suho oppa?"
Sehun menggeleng pelan, "aku ada janji sebentar, jadi kau ikut saja denga-"
"Ji Eun?"
Sehun terdiam beberapa saat. Bahkan kini lelaki itu tengah menepuk setir mobilnya beberapa kali seperti terlihat tak ingin menjawab.
Lisa tertawa disana, "hebat. Setelah menolakku, sekarang kau ingin memamerkan hubunganmu yang berhasil ini, hah?"
"Apa yang kau katakan?"
"Apa yang kau pikirkan?? Jangan karena kau pikir aku masih kecil maka kau kira aku tak memiliki perasaan sehingga kau berhak menyakitiku berkali-kali, ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted By You
FanfictionLisa merasa jika Sehun sudah memiliki hatinya sejak lama. Walau Sehun hanya menganggapnya sebagai anak kecil. Walau Sehun hanya memanggil Lisa sebagai 'teman adikku' tanpa pernah menyebut namanya. Walau usia memberi jarak diantara mereka. Walau lel...