Kini, aku tak merasa takut. Karena bersamamu, aku merasa selalu terlindungi.
-Prita Kanahaya.
***
Prita melepas masker agar tidak ada orang yang dikenalnya melihat melihat dirinya saat ia sedang bekerja. Sambil menghela napas lelah, Ia memijit pundaknya sendiri karena terasa sangat pegal.
"udah, sana pulang" ucap mas Ari sambil tersenyum.
"iya, bentar lagi mas. Tinggal bersihin lantai, baru prita pulang"
"yaudah kalo gitu, mas duluan ya"
Prita mengangguk, lalu ia ke belakang dapur untuk mengambil kain pel.
"woy!"
Prita menoleh ke arah tempat cuci piring. Terlihat mbak sinta yang menatapnya datar.
"kenapa mbak?"
"abis lo ngepel, lo cuciin ya semua piring. Gue mau pulang"
"loh, kan itu bagian tugas mbak"
"oh, jadi lo ngga mau?"
Prita terdiam, menimang-nimang ucapannya. Ia menoleh ke arah jam dinding di cafe ini, menunjukkan pukul 21.00 WIB.
"lagian, lo cuma masuk hari sabtu sama minggu doang kan? Gue aja ngga keberatan ngepel lantai setiap hari, padahal itu bagian lo"
"iya mbak, prita bakal cuciin piringnya, mbak pulang aja duluan" jawab prita mengalah.
"gitu dong dari tadi!" sarkas sinta.
Prita tidak boleh mengeluh, lagipun jam kerjanya hanya saat hari liburnya, demi menambah uang sakunya, ia rela kerja menjadi pelayan cafe dari pagi hingga malam.
Jadi dengan lapang dada, ia membereskan semuanya hingga larut malam.
***
Prita melepas sepatunya saat dirinya sudah sampai di depan rumah kecilnya.
"ayahkan sudah bilang, kamu ngga usah kerja ta"
Prita kini menatap datar arya,
"kalo lo udah menuhin semua kebutuhan gue juga, gue ngga akan kerja sampe larut gini!" ucap prita kesal.
Dengan cepat, ia pergi ke arah kamar dan membanting pintunya,
Brakk!!
Lain dengan arya yang terdiam, prita dengan cepat membantingkan dirinya ke kasur kecilnya.
Dering alarm yang ia setel sebelumnya berbunyi, dengan kesal ia mematikan alarm di ponselnya itu.
Namun, wajah kesalnya kini berubah saat dirinya melihat kalender di ponselnya, dengan notip pengingat yang menunjukkan tulisan 'Ulangan PPKN' dirinya tiba-tiba dengan semangat bangkit ke arah meja belajar.
Dengan cepat, ia membuka buku catatan serta buku paket yang tertulis Pendidikan Kewarganegaraan favoritnya itu.
Ia tidak boleh lengah, ia punya perjanjian dengan leon kemarin. Tanpa sadar, senyuman terus berada di bibir cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Altair
Teen FictionChapter I : Saat Kita Bertemu Prita Kanahaya, cewek matre yang berusaha pura-pura kaya untuk mendapat kepopuleran di sekolah. Dengan bermodalkan Kecantikan dan Kepintarannya, ia dengan mudah bergabung dengan circle paling dikagumi di sekolah. Bagi...