26. Hilang

51 30 1
                                    

Seperti matahari yang tenggelam dan menghilang dari langit.
Seperti hal aku, kehilangan aku yang sebenarnya saat bersamamu.

-Leon Altair-

***

Prita perlahan membuka matanya, menyipitkan kelopaknya saat warna ruangan yang begitu terang karena cat dinding dan berwarna putih.

Prita menoleh saat merasakan ada orang si sampingnya.

"gue dimana yon?" lirih prita.

"rumah sakit" jawab cowok itu tanpa mengalihkan pandangannya pada prita.

"sekarang jam berapa?"

"delapan malam" jawab leon lagi.

Artinya prita terlambat untuk masuk kerja. Gadis itu meringis memegangi kepalanya, berusaha untuk duduk. Melihat itu, leon segera membantu gadis itu untuk duduk.

"lo mau ngapain sih!" kesal leon.

"gu-gue harus kerja leon"

Leon kini menatap cewek itu tajam,

"otak lo kemana? Bangun aja susah, mau sok-sok an kerja?" sinis cowok itu.

Prita tidak menjawab, gadis itu melihat dari pergelangan hingga telapak kaki kanannya yang diperban, membuat leon sedikit menyesal atas perkataanya.

"ta" ucap cowok itu mulai melembut.

Leon menyentuh sebelah pundak prita, membuat cewek itu menoleh.

"hari ini ngga usah kerja dulu ya?"

"tapi gue mau pulang" mohon prita.

Leon menghela napas, lalu cowok itu mengangguk.

"gue bicara dulu sama dokternya"

Setelah mengatakan itu, leon pergi meninggalkan prita.

***

"udah boleh pulang?" tanya prita saat leon datang.

Cowok itu mengangguk, membuka tasnya dan mengeluarkan hoodie berwarna hitam.

"pake" ucap leon sambil menyerahkan hoodie itu.

Prita hanya menurut, setelah memakainya ia menuruni ranjang rumah sakit.

"mau ngapain lo?" tanya leon yang melihat prita.

"katanya mau pulang"

Leon kembali menghela napas, cowok itu membelakangi prita dan berjongkok.

"naik" titahnya.

Prita tersenyum kecil, berjalan sedikit dengan tertatih-tatih untuk mendekat ke arah leon.

"kita naik motor?" ucap prita saat leon mulai berjalan.

Cowok itu menggeleng,

"gue udah pesen taxi online"

Prita terdiam, cewek itu cemberut. Menumpukkan dagunya ke sebelah pundak leon.

"maaf leon, gue udah banyak ngerepotin lo"

"lo emang udah banyak ngerepotin gue ta"

"maaf" ucap prita makin merasa bersalah.

Setelah itu tidak ada percakapan lagi, sampai mereka masuk menaiki mobil pun tidak ada yang memulai pembicaraan.

Suara hujan yang mulai datang, bersahut-sahutan dengan suara klakson kendaraan roda dua maupun empat yang membuat prita mengantuk.

Tanpa sadar, cewek itu mendekat ke arah leon dan menaruh kepalanya di pundak cowok itu.

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang