36. My Face

60 33 1
                                    

Kamu tau apa yang melebihi batas rasa sakit?
Saat luka itu tertimpa luka
Beban ditambah beban
Dan kamu, yang berpikir untuk pergi.

-Prita Kanahaya-

***

Prita mengikuti leon kemanapun cowok itu pergi, saat melewati kerumunan, cewek itu dengan cepat menggapai lengan leon. Untunglah cowok itu tidak menolak ataupun menepisnya, tumben sekali cowok ini tidak merespon apapun.

"yon, lo bawa motor?"

"hm..."

"lo tinggalin motor selama 3 hari?!"

"hm..."

"lo kenapa sih? Sakit gigi? Sariawan?"

Leon berdecak menanggapi kebawelan prita. Cowok itu kini melepaskan tangan prita dari lengannya.

"mending lo diem ngga usah banyak bacot"

"wahh... sadis" gumam prita.

Cewek itu meringis pelan dan cengengesan saat mengetahui alasannya.

"lo... Lo marah ya karena karena gue tidur mulu selama di kereta? Habisnya gue tiba-tiba langsung ngantuk, jangan-jangan lo masukin obat tidur di coklat panas itu ya?!"

Seketika leon menoyor prita dengan pelan,

"pertama, lo udah nyusahin gue. Kedua, lo udah bikin tangan gue pegel, dan ketiga lo pulang sendiri sana!"

Saat leon hendak menghampiri motornya, prita dengan cepat menahan lengan cowok itu.

"iyadeh gue minta maaf yon... Kalo tangan lo pegel, biar gue yang bawa motornya oke?"

Ucapan prita membuat leon melotot, dengan cepat ia menarik ransel besar yang di gendong cewek itu yang sudah mendahului di depannya.

"minggir, biar gue yang bawa"

"kenapa? Katanya tangan lo pegel, makannya biar gue yang bawa"

Leon menghela napas berusaha untuk bersabar, lalu cowok itu menepuk kepala prita.

"biar gue aja ta, gue yang anterin lo oke?"

Kini kedua sudut bibir prita melengkung indah,

"oke pacar!"

***

Prita memejamkan matanya saat indra penciumannya menghirup aroma petrichor, karena jalanan jakarta basah setelah diguyur hujan.

Prita yang kini mulai bosan, menemukan ide jahil yang akan dilakukannya pada cowok yang sedang mengendarai motor sport hitam ini.

Perlahan, prita mengalungkan kedua tangannya, melingkar ke perut leon. Cewek itu menggigit bibirnya untuk menahan tawanya karena menunggu reaksi cowok itu.

Benar saja, setelah beberapa detik cowok itu menyadarinya, leon segera menepis tangan prita di perutnya.

"jangan peluk-peluk! Geli tau ngga?!" teriak leon karena motornya masih berjalan melesat dengan cepat.

"kan biar sweet leon!!" teriak prita juga.

"tapi gue ngga suka!"

"tapi gue suka!" balas prita lagi.

"lepasin ngga tangan lo!"

"bodo!"

"prita! Lepasin tangan lo! Lo mau jatuh?!"

"biarin! Kita juga yang jatuh! Lo yang tanggung jawab!"

Oke, leon selalu kalah jika berdebat dengan prita.

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang