"dengan semua kotor yang aku punya, aku masih tetap pantas dicintaikan?"
-Nadin Amizah-
***
Prita menopang dagu dengan sebelah tangannya. Matanya beberapa detik tertutup, lalu terbuka lagi.
Suasana kelas yang sepi karena sedang free class karena guru sedang rapat untuk persiapan Ujian Kenaikan Kelas, hal ini membuat dirinya mengantuk, namun cewek berambut pendek itu tidak kunjung tertidur.
Lalu cewek itu menunduk, melihat buku paket kimia yang terpampang beberapa rumus kimia. Cewek itu kembali menutup matanya, namun kali ini terkaget saat merasakan goyangan di lengannya.
Prita menatap cewek yang kini berdiri di sampingnya. Cewek berkacamata itu menunduk sambil membawa buku paket besar.
"tari?"
Si cewek itu membenarkan kacamatanya,
"sorry ta, gue ganggu lo tidur ya?"
"nggak, gue cuna sedikit ngantuk aja. Ada apa?"
"gu-gue boleh minta tolong ajarin beberapa soal fisika nggak? Dari tadi gue belum nemu jawabannya"
Prita langsung mengangguk, menegapkan badannya.
"soal yang mana?"
Prita dengan telaten mengajarkan tari dari soal, rumus, cara pengerjaan hingga jawaban. Setelah beberapa menit, akhirnya tari mengangguk mengerti.
"oke gue ngerti ta, makasih banyak ya. Ternyata, Lo nggak semenakutkan keliatannya"
"hah? Gue menakutkan?"
Tari seketika gelagapan,
"ngg-nggak, lo salah denger. Gue mau lanjutin kerjain lagi ya, makasih sekali lagi"
Prita hanya mengangkat bahunya acuh saat tari kembali ke bangkunya.
Tanpa sengaja, prita menengok ke arah bangku Clara. Cewek itu hanya melihat tas berwarna pink muda tanpa pemiliknya."kemana cewek itu?" batinnya.
Lagi-lagi prita tidak memusingkan hal itu. Ia kini melihat kedua tangannya di atas meja lalu ia menaruh kepalanya.
Saat Prita hendak memejamkan mata, suara getaran ponselnya membuatnya kembali terbangun.
Dengan malas ia melihat layar ponselnya, namun wajah kantuknya langsung sirna dan menjadi begitu cerah saat melihat notip chat dengan nama Leon di sana.
Dengan cepat, ia bangkit dari duduknya dan membawa buku paket kimia juga tempat pensil berwarna kuning muda.
"Prita!! Jajan yuk!!" teriak Nina dari luar kelas.
Prita berlari ke pintu kelas, begitu saja melewati nina.
"sorry ya nin, gue mau belajar sama Leon di perpus. Dadah Nina sayang!"
Nina yang melihat prita berlari meninggalkannya pun mendengus lalu bersidekap dada.
"yakin mau belajar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Altair
Teen FictionChapter I : Saat Kita Bertemu Prita Kanahaya, cewek matre yang berusaha pura-pura kaya untuk mendapat kepopuleran di sekolah. Dengan bermodalkan Kecantikan dan Kepintarannya, ia dengan mudah bergabung dengan circle paling dikagumi di sekolah. Bagi...