Padahal aku sudah sabar,
Sudah berusaha tegar,
Aku sudah berdamai dengan langit.
Namun ternyata,
Bumi yang masih marah padaku.-Prita Kanahaya-
***
"kalian tau? Tindakan yang kalian lakuin ke gue sekarang itu...begitu pengecut" tenang Prita.Prita memutar pandangannya ke atas lalu berusaha mencari cctv. Bima yang menyadari hal itu hanya tersenyum.
"kalo lo mau cari cctv, itu di sana" tunjuk cowok itu ke arah sudut langit dalam gudang besar ini.
"tapi nggak berguna, karna cctv itu cuma pajangan buat nakut-nakutin orang yang mau nyuri barang-barang di gudang ini. Cctv itu memang sengaja nggak dihidupin" lanjut Bima.
Prita diam-diam berusaha mengeluarkan ponsel dari sakunya.
Drtdtrt...
"sial" gumamnya saat mereka semua mendengar getaran ponselnya.
Clara terkekeh, dengan paksa cewek itu merebut ponsel prita.
"Leon?" gumam clara melihat nama kontak yang menelfon Prita.
Clara kemudian tersenyum, dengan cepat ia membanting ponsel itu ke lantai dan menginjaknya secara brutal hingga ponsel Prita langsung hancur begitu saja.
Nafas Prita tercekat, melihat seorang gadis yang berbeda dengan Clara yang selama ini dikenalnya.
"sekarang, Leon lo udah mati. Yang ada cuma Leonnya Clara"
"ra, lo gila?" tanya prita tak percaya.
"IYA!! GUE JADI GILA KARENA LO CEWEK SAMPAH!"
Plakk
Prita merasakan sebelah pipinya yang memanas.
"ra, gue tau lo suka sama Leon tapi—"
"suka?" tanya Clara.
Prita terdiam. Melihat clara yang tertawa,
"gue suka? Kata lo Gue sekedar suka sama leon?"
"NGGA! GUE CINTA MATI SAMA LEON! DARI KECIL GUE SELALU MENGINGINKAN DIA! LO PAHAM?"
Bibir prita begitu kelu, cewek itu hanya bisa diam melihat kegilaan seorang Clara.
"dari dulu, gue selalu berharap Leon bisa suka sama gue. Walaupun dia pindah dan pergi, gue sering mikirin dia"
"gue selalu ngebiarin lo di tembak dan nerima mereka jadi pacar, cowok-cowok yang mulai gue suka dan gue mikir bisa gantiin keberadaan leon"
Prita mulai melihat Clara mulai mengeluarkan air mata,
"gue selalu biarin lo masuk ke dalam cirle gue, ke kehidupan gue, bisa temenan sama dion, rafan dan nina. Tapi dengan serakahnya lo ngerebut mereka semua dari gue!"
"ara, gue nggak pernah ngerebut mereka dari lo. Mungkin lo yang merasa kalo gue—"
"OKE FINE!! lo bisa anggap lo nggak ngerebut mereka dari gue, tapi lo diam-diam ngambil perhatian mereka dari gue!!"
"ra lo salah paham!"
Clara tertawa, cewek itu tertawa namun air matanya terus menetes. Menyuruh penontonnya ikut mundur begitupun juga bima. Setelah hanya tinggal Clara dan Prita, cewek itu mendekat dan menatap Prita dengan tajam.
Clara memegang kedua bahu prita erat.
"oke gue salah, gue emang selalu salah ta. Karena lo yang selalu benar selama ini, lo selalu dikagumi, selalu dipuji. Hingga lo lupa, kalo dulu itu adalah posisi gue"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Altair
Roman pour AdolescentsChapter I : Saat Kita Bertemu Prita Kanahaya, cewek matre yang berusaha pura-pura kaya untuk mendapat kepopuleran di sekolah. Dengan bermodalkan Kecantikan dan Kepintarannya, ia dengan mudah bergabung dengan circle paling dikagumi di sekolah. Bagi...