27. Terbongkar

55 30 0
                                    

Ayolah musuhku,
Aku sudah sangat bosan dengan kekalahanmu.

-Prita Kanahaya-

***

Prita mengetukkan jarinya ke meja dan berpikir dengan serius.

"muka lo biasa aja bisa?" tanya leon.

Cowok itu lalu meminum air mineral di botol dengan label nama minimarket.

Mereka berdua sedang duduk di depan kursi santai di depan minimarket setelah pulang dari sekolah tadi.

"yon, lo curiga ngga sih?"

"apa?"

Prita kini menatap serius ke arah cowok bercelana jeans juga kemeja dengan warna baby blue sebagai outer dari kaos putih didalamnya

"yang taroin paku di sepatu gue itu syakira?"

Dengan cepat leon menoyor jidat gadis bersweater kuning muda itu.

"jadi orang ngga usah sok tau! Lo ngga ngeliat pake mata kepala lo sendiri kalo dia duduk di samping kita selama itu didalem LAB?"

Mendengar ucapan leon, prita langsung menjentikkan jarinya.

"berarti dia punya kaki kanan eh maksudnya tangan kanan!"

Leon geleng-geleng mendengarnya, lalu prita memegang lengan cowok itu.

"gue yakin yon, dia itu punya anak buah. Emangnya ngga aneh kenapa dia nyuruh kita buka sepatu buat masuk ke LAB?"

Leon menghabiskan minumannya dan bangkit.

"yang aneh itu otak lo, udah gue mau pulang. Dan lo, habis ini langsung belajar! Awas aja malah keluyuran kemana-mana"

Cowok itu mengambil kunci motornya, namun prita kembali mencegahnya.

"ayolah yon, kita harus selidikin biar ketemu sama pelakunya!"

Dengan cepat leon menjauhkan tangannya dari prita.

"ngga perduli gue! Mending lo selidikinnya sama para mantan lo itu, banyak banget kan?"

"loh kok jadi bahas mantan gue?"

"Leon tungguin!"

Prita menghentakkan kakinya kesal dan meringis, lupa bahwa telapak kakinya masih sakit.

"leon sialan, kaki sialan, mantan-mantan sialan! Pokoknya sialan kalian semua!!" teriak prita.

Ia terdiam dan menoleh malu saat banyak yang menatap ke arahnya. Dengan cepat ia menutup wajahnya dengan tangannya dan sedikit berlari menghampiri leon meskipun dengan tertatih-tatih.

***

Setelah bel istirahat berbunyi, syakira dengan cepat berlari ke arah toilet. Setelah berita menyebar tentang kabar olimpiade, ia ketakutan.

Bukan takut karena kalah bersaing dengan prita. Tapi ia takut menghadapi seseorang karena misinya yang gagal.

Cewek itu membuka salah satu pintu toilet yang paling jarang dikunjungi karena berjarak jauh sendiri dibanding toilet lainnya. Ia akan berdiam diri di sini selama jam istirahat.

Namun saat ia menutup pintu itu, ada tangan yang menghadangnya. Syakira makin panik, melihat wanita yang lebih tinggi darinya tersenyum sinis.

"kenapa ke toiletnya buru-buru banget dek? Udah kebelet banget ya?"

Syakira tidak menjawab, cewek itu langsung mundur ketakutan. Namun si wanita berok pendek itu mencengkram kerah seragam syakira dan menariknya.

Syakira memekik pelan saat wanita itu menariknya paksa.

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang