"jika ini mimpi, maka aku berdoa agar tidak akan pernah terbangun. Agar aku, bisa terus bersama denganmu"
-Prita Kanahaya
***
"menurut lo, mereka lebih percaya ucapan gue dan prita, atau cowok brandalan ngga jelas kayak lo?"
Ucapan leon membuat bima kian terpojok, lalu cowok dengan penampilan urakan itu menoleh ke arah prita yang kini dengan beraninya tersenyum kemenangan ke arahnya.
Di sisi lain, prita terus saja berusaha melepas ikatan di tangannya selama leon mengulur waktu. Tapi, tetap saja prita tidak bisa melepas tali itu di pergelangan tangannya.
Emosi Bima kini naik ke ubun-ubun, kini ia menatap leon dengan kesal. Lalu, cowok nakal itu mengeluarkan cutter yang sedari tadi berada si sakunya.
"Sialan lo!! Beraninya nantangin gue!!"
Bima dengan cepat mendekat ke arah leon sambil memegang cutter dengan garangnya.
Prita melihat itu langsung melebarkan matanya. Dengan cepat, ia mendekat ke arah bima dan menggapai cutter karena untunglah hanya pergelangan tangannya yang diikat.
"Aww..." repleks prita.
Ia memegang cutter itu dengan erat walaupun tangannya yang menjadi korban.
Melihat itu bima terlihat makin marah, cowok itu dengan kesal mendorong tubuh prita hingga terbentur ke lantai.
"dasar cewek matr..!!"
Bughh!!
Ucapan bima yang terputus karena pipinya yang dihantam leon. Cowok itu langsung tersungkur ke lantai seperti prita di sebelahnya.
Leon, kini menarik kerah bima. Ia sudah cukup sabar dari tadi, namun kakak kelasnya ini sangat menguji kesabarannya.
"bilang apa lo tadi? Coba ulangin" tanya leon tajam.
Bughh...
Bima yang kini menatap takut leon hanya bisa pasrah.
"ULANGIN GUE BILANG!!" Teriak leon.
Prita yang melihat itu terkaget. Dengan susah payah, ia menyeret dirinya mendekat ke arah leon.
Cewek berambut pendek masih menggenggam cutter yang sudah menempel ke arah kulitnya itu memegang kaki leon.
"yon, udah. Lepasin dia" ucap prita lirih.
Leon kini terdiam, namun anehnya cowok itu kini langsung melepaskan kerah seragam bima.
Kakak kelasnya itu terjatuh ke lantai dan langsung terbatuk-batuk sambil memegang lehernya.
"lupain kejadian ini, dan gue juga ngga akan laporin lo ke pihak sekolah" ucap leon final.
Leon kini berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan bima, cowok itu masih menatap cowok brandalan itu dengan mata tajamnya.
Dengan tersenyum miring, leon dengan sengaja pura-pura membersihkan pundak seragam bima pelan. Lalu, cowok itu mendekatkan wajahnya ke arah telinga bima.
"kecuali lo mau main-main lagi sama gue"
Bima yang kini sudah beberapa kali menelan ludahnya menatap takut leon. Dengan cepat, cowok itu bangun dan pergi menjauh dari gudang.
Leon kini menoleh ke arah prita yang masih memegang kakinya erat sambil memejamkan matanya.
Ia menghela napas, saat melihat celana abu-abunya kini tercampur darah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Altair
Genç KurguChapter I : Saat Kita Bertemu Prita Kanahaya, cewek matre yang berusaha pura-pura kaya untuk mendapat kepopuleran di sekolah. Dengan bermodalkan Kecantikan dan Kepintarannya, ia dengan mudah bergabung dengan circle paling dikagumi di sekolah. Bagi...