43. Pekan Olahraga

26 8 0
                                    

Aku kira,
Kamu yang nambah ganteng
setiap harinya,
Namun ternyata,
Rasa suka ku yang bertambah setiap harinya padamu.

-Prita Kanahaya-

***

"APA?! DIA IKUT BASKET?" Pekik prita.

"bukan ikut ta, tapi cuma gantiin si dion doang"

Rafan mengangkat bahunya, nina dan cowok itu sedang duduk menemani prita di kelasnya karena sendirian.

"dasar si tirex! Kenapa dia nggak kasih tau gue?!"

"mungkin karena lo nggak penting?" kompor nina.

"sial" umpat Prita pelan.

Rafan terkekeh, lalu menepuk pundak Prita,

"mungkin karena lo sibuk, jadi dia nggak mau ganggu lo ta. Positif thingking aja kenapa sih?" bujuk rafan.

"nah iya betul, kasian kan tuh anak jadi sakit gara-gara nemenin lo pulang pas hujan deras kemarin" Lanjut nina.

"hm, ia juga sih"

Lalu cewek itu meringis pelan karena hari ini leon tidak masuk sekolah karena demam.

"terus gimana pertandingannya? Pasti kalian harus latihan rutin kan? dianya kan nggak masuk"

"kita sepakat buat latihan nanti malem dan Leon juga setuju buat ikutan, udah mendingan katanya"

"Gue mau ikut ngeliat deh, boleh kan fan?" Tanya nina.

"gue juga mau deh! Eh tapi gue kan harus kerja huft" kesal prita.

"tenang aja, nanti kalo masih ada waktu, gue bakal bilang ke leon kalo lo pengen ketemu"

"siapa yang pengen ketemu?! Ogah banget gue, gue bukan tipe bucin parah kek lo berdua ya?!" Tolak prita.

"cih, bilang aja lo pengen disamperin kan ta?"

Prita menghela napas lesu, menaruh dagunya di lipatan tangan.

"pengen sih, tapi kalo kalian sibuk terus pulang larut malem, mending gausah oke? Tuh anak kan baru mendingan"

Rafan akhirnya mengangguk, menyetujui ucapan prita.

***

Pria mengancingkan sweater berwarna putih apricotnya. Lalu mendongak saat membuka pintu cafe, terkejut yang melihat leon sedang duduk di atas kap mobil.

"lo kenapa kesini? Latihannya udah selesai?"

Leon menatap prita bingung,

"bukannya kata rafan lo pengen ketemu?"

Prita menggeleng pelan sambil tersenyum kecil.

"kalo lo sibuk juga nggak papa, nggak usah nemuin gue"

Lalu cowok dengan rambut setengah basah karena keringat itu turun dari kap mobil.

Celana training olahraga berwarna abu dan kaos putih itu membuat prita membuka mulutnya.

"kenapa pake kaos doang sih, jaket lo kemana, lo itu baru mendingan leon" omel prita.

"ada di dalem, barusan gue lepas, gerah banget ta"

"tapi sekarang angin malemnya kenceng banget leon, gimana kalo lo sakit la—"

"stop" ucap leon memberhentikan ocehan prita.

"lo jangan ngomong lagi, gue udah bosen dengerin kalimat ini dari bunda"

"terus kalo udah bosen, kenapa dilakuin lagi tirex!" kesal prita.

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang