24. Orange

51 29 1
                                    

Mereka bukannya ingin menjauh
Tapi hanya membuat dirimu bahagia
Dengan cara yang lebih berguna.

-Leon Altair-

***

Mungkin, hanya prita yang menyibukan dirinya di hari libur. Bukan, lebih tepatnya mengharuskan ia untuk menyibukkan dirinya.

Saat yang lainnya sedang berleha-leha ataupun bermain di hari libur, yang prita lakukan hanyalah bekerja di cafe.

Setelah pulang kerja, ia mandi, membuka buku pelajaran dan tidur.
Seperti itu dan seterusnya hingga kembali menyambut hari senin untuk masuk sekolah.

Prita yang beberapa pekan lalu selalu berjalan menunduk karena takut, kini hanya bersikap biasa saja untuk menghindari gosip dirinya yang kini mulai meredup.

Ia kini tidak lagi menyukai sorotan, yang dipikirnya, hanya belajar, lulus sekolah dan bekerja untuk mengumpulkan uang banyak, itu saja.

Dirinya pun sudah tidak pernah lagi menyapa ataupun sekedar menatap clara dan dion. Jika rafan dan nina tidak mengajaknya bermain untuk sekedar ke kantin, ia akan menerima ajakannya dan jika tidak, maka ia hanya duduk di taman sendirian saat jam istirahat seperti sekarang ini.

Sambil menatap bunga-bunga mawar yang mulai berkembang, prita memakan bekalnya dengan tenang.

Kedua telinganya tersumpal earphone berkabel yang sedang menyenandungkan lagu IU-Eighteen yang menjadi lagu kesukaannya.

Namun pergerakan seseorang di samping kursi panjang yang sedang di dudukinya membuat prita menoleh.

Matanya terlihat kaget melihat leon kini duduk di sampingnya yang juga memasang earphone tanpa kabel bewarna putih di telinganya.

Namun dengan cepat prita meminimalisir kekagetannya dengan memasang wajah santai, melepas sebelah earphonenya dan meneruskan makannya.

"gue ngga akan nawarin lo, bekal gue cuman sedikit" ucap prita tiba tiba dengan nada rendah.

Meskipun leon sedang memasang earphone, ia mendengar apa yang dikatakan prita. Cowok itupun tersenyum sinis, menunggu cewek di sampingnya itu menyelesaikan kegiatan makannya.

Setelah prita menutup tutup bekalnya, leon sedikit melempar buntalan yang berbahan jaring warna putih ke arah paha prita.

"ini apa?" tanya prita.

Leon tidak menjawab, cowok itu bersidekap dada dan memejamkan matanya, pura-pura acuh.

Prita membuka buntalan itu, matanya berbinar melihat banyaknya buah jeruk didalamnya.

Ia menggigit bibir bawahnya pelan agar bisa menahan senyumnya yang tertahan.

Lalu cewek itu menoleh ke arah leon.

"thanks..."

"dan maaf" lanjut prita.

Leon membuka matanya menoleh ke arah prita dengan tatapan bertanya.

"maaf karena ucapan gue di halte waktu itu" jelas prita.

Prita masih menatap leon, berusaha menunggu reaksi cowok itu.

"gue juga" ucap leon.

Prita sudah tidak bisa menahan senyumnya. Ia sedikit memeluk buntalan berisi buah jeruk dan kembali menatap leon.

"lo dapet ini darimana?"

"mungut" jawab leon asal.

Prita mendengus, namun ia kembali menatap leon.

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang