15. Always Dry Eye

46 26 1
                                    

Teruntuk kedua mata ini.
Aku berterimakasih,
Kamu tak pernah mengeluarkan linangan air kesedihan
Aku bangga kamu bisa menahannya
Menjadikan aku seperti wanita kuat.
Dan teruntuk hati,
Aku menyesal memilikimu.
Kamu terlalu rapuh
Bahkan hanya untuk tersentuh.

-Prita Kanahaya.

***

Play On : Sunset-Davichi

***

Prita dengan cepat menghentakan tangannya kasar. Hal itu membuat leon terkaget,

Prita terkekeh kecil, tatapannya membuat leon terpaku.

Ada rasa tersirat dari tatapan itu, seperti terlalu menyimpan rasa yang memuakan.

"lo pikir gue bakal percaya?" ucap prita dingin.

"lo..." prita mengantung ucapannya, ia  menatap leon dengan jengah.

"yang tau tentang semua ini, cuman lo" ucap prita sambil menunjuk ke arah leon.

"bukan gue ta" ucap leon yang masih menggunakan nada pelan.

"GUE UDAH TAU LEON! LO NGGA BISA NYANGKAL!" pekik prita.

Ia bersyukur bel berbunyi dua menit yang lalu. Membuat para murid sudah masuk ke dalam kelasnya masing-masing.

"gue bilang bukan gue ta, percaya sama gue!"

Prita mengangguk, seakan mengerti.

"semua laki-laki di dunia ini sama aja ya?"

"sama-sama brengs*k!" pekik prita.

Dengan cepat cewek itu pergi meninggalkan leon yang terdiam.

Cowok itu hanya menatap punggung prita yang mulai menjauh sambil mengepalkan kedua tangannya.

***

Prita berjalan di trotoar dengan lesu. Sesekali dirinya menendang batu-batu kecil yang menghalangi jalannya.

Ia tidak lagi mempunyai muka untuk kembali ke sekolah. Dengan bermodalkan nekat, ia memanjat gerbang belakang sekolah yang sering dilewati oleh anak-anak nakal. Apakah sekarang ia termasuk?

Ia menatap para pedagang kaki lima yang sudah berjejer di sepanjang pinggir jalan. Cewek itu menatap lapar saat melihat makanan yang sudah mengantri untuk dibeli.

Lalu ia merogoh kantong di saku roknya. Terlihat selembar uang berwarna biru.

"kalo gue abisin, besok gue bakal jajan apa?"

Setelah berpikir keras prita memberanikan diri menghampiri salah satu gerobak jajanan.

"bodo amatlah! Besok belum tentu ke sekolah lagi!"

15 menit kemudian, prita memandang senang kantong plastik yang berisi makanan. Banyak jajanan favoritnya, namun selama ini ia harus melakukan ini sembunyi-sembunyi karena takut ada yang melihat dirinya jajan di pinggir jalan seperti ini.

Namun sekarang berbeda, toh semuanya sudah terbongkar.

Kini, gadis itu teringat tempat yang ada di pikirannya. Dengan cepat ia melangkah ke tempat itu.

"wah kalo masih pagi, malah makin bagus!" kagumnya saat melihat pemandangan di depannya itu.

Danau, tempat yang pernah leon datangi bersamanya. Cih! Memikirkan cowok itu membuatnya kehilangan selera makan!

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang