40. Bertemu Bunda

73 31 21
                                        

Impian ku selalu sederhana
Kamu tidak perlu berusaha
Hanya perlu menetap
Hanya cukup selamanya hinggap.

-Prita Kanahaya-

***

Prita menoleh bingung ke arah jendela mobil. Lalu menoleh ke arah leon yang tengah membuka sealbeatnya.

"yon, ini rumah siapa?"

"rumah bunda, dia mau ketemu sama lo"

"hah? WHAT?! Kenapa ngga kasih tau gue?!"

"apaan sih ta! Berisik tau ngga, ngga usah lebay!" omel leon sambil mengusap telinganya yang panas akibat teriakan prita.

"ya tapi, penampilan gue kan kayak gini"

"ck, sama aja. Mau lo pake apapun tetep sama aja!"

"sama-sama cantik?"

"sama-sama jelek" jawab leon.

Dengan kesal prita memukul bahu leon keras yang membuat sang empunya meringis, namun terkekeh. Leon membuka sealbeat prita dan membuka pintu mobilnya.

Prita berdecak pelan saat melihat rumah bercat putih tulang didepannya. Rumah leon bak seperti gedung menurutnya, bahkan rumah dion dan clara yang pernah ia datangi tak sebesar ini, apakah ini yang dinamakan sultan tapi tak pernah pamer?

Prita menoleh saat leon mulai berjalan mendahuluinya, dengan sedikit berlari menyusul cowok itu, prita menggapai ujung kemeja leon dan mengikuti cowok itu dari belakang.

Saat mendekati pintu utama, prita makin gugup, lalu terbukalah pintu itu dari dalam. Terlihat seorang wanita cantik dengan kerudung berwarna kuning muda.

"abang! Darimana aja, si leona nyariin kamu terus tuh!"

"assalamualaikum bunda" sindir leon.

Sang wanita itu mendengus,

"waalaikumussalam, kamu bawa
sia—"

Ucapan syifa terhenti saat menatap wajah prita yang menatap dirinya. Wanita itu kini terdiam saat menatapnya tersenyum gugup.

"bun?" tanya leon yang aneh melihat reaksi bundanya.

Syifa mengerjap pelan, lalu kini ikut tersenyum, mendekat ke arah prita dan mengenggam tangan cewek itu.

"kamu prita ya? Leon udah banyak cerita tentang kamu loh"

Ucapan syifa membuat prita tambah gugup.

"jangan didengerin, bunda suka bohong" sanggah leon.

Syifa mendengus ke arah leon dan kembali menatap prita.

"ayok kita masuk"

***

"abang!!!"

Saat mereka berjalan ke ruang tamu, prita mendongak saat suara lengkingan lucu terdengar dari tangga.

Melihat sosok kecil berkuncir dua sedikit berlari menuruni tangga, leon pun mempercepat jalannya.

"yona jangan lari-lari!" omel leon.

Gadis kecil itu tak memperdulikan ucapan leon dan segera berlari memeluk kaki abangnya.

Leona mendongak, menatap leon dengan cemberut.

"abang kenapa bohong, katanya mau main seharian sama yona" adu leona.

Leon menghela napas, lalu berjongkok agar adiknya tak perlu mendongak lagi.

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang