Beberapa orang bilang,
Kita harus bisa terlihat sempurna
di mata orang yang kita suka.
Namun, Kamu tidak perlu melakukan hal itu,
Karena aku, sudah terlanjur jatuh dalam semua ketidaksempurnaanmu.-Leon Altair-
***
Prita mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru gedung hotel di lantai dasar ini.
Sejak tadi, dirinya tidak mendapati leon. Bahkan, saat pengarahan olimpiade untuk besok dimulai. Cowok itu tidak menampakkan hidungnya sama sekali, prita pun bangkit, ia pun merasa jenuh.
Prita ingin bertanya kepada pak santoso, namun guru fisikanya itupun tidak terlihat juga.
Prita memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Saat ia ingin membuka pintu, tangan gadis itu berhenti, menoleh ke arah pintu kamar hotel yang berada di paling sudut.
"liat, ngga, liat, ngga" gumam cewek itu berpikir.
"bodoamat lah, bukan urusan lo prita!" ucap prita kesal sendiri.
Dengan kasar gadis itu membuka pintu kamarnya, namun tidak hampir satu detik pintu itu tertutup, prita kembali membukanya.
"lo cuman penasaran aja ta, inget!"
Setelah mengucapkan itu sepanjang jalan, prita berhenti ke depan pintu kamar hotel yang berada di sudut ruangan.
"yon..." panggil prita sambil mengetuk pintu kamar hotel itu pelan.
"yon, lo ada di dalam kan?"
Tak ada jawaban, akhirnya prita memencet bel, hingga beberapa kali.
Setelah 3 menit menunggu, leon membuka pintu kamar hotelnya. Prita berusaha menahan wajahnya yang memerah, ia melihat cowok itu dengan piama hitam, kenapa cowok nyebelin itu makin ganteng?
Tapi semua itu tertutupi dengan wajah sebal leon. Seperti ingin memaki-maki seseorang. Namun leon hanya menghela nafas, dan berbalik masuk tanpa menutup pintu.
Prita pun ikut masuk ke dalam kamar cowok itu. Cewek yang membawa bubur yang dipesan pak santoso itu mengedarkan pandangannya ke arah kamar leon yang begitu gelap.
Namun prita bisa melihat leon yang kembali ke kasurnya dan membalut tubuhnya dengan selimut hingga cowok itu tidak terlihat.
Diam sebentar selama beberapa menit, prita kini merasa merinding karena mulai merasa takut dengan kegelapan kamar leon.
"yon lo ngga mati kan?"
Tak ada jawaban.
"yon lo udah mati?" tanya prita lagi.
"ck! Berisik ta" jawab leon.
Prita menghela nafas lega saat mendengar sahutan cowok itu.
"pak santoso ngirimin bubur buat lo, dia ngga bisa ngasih langsung karna ada rapat terakhir"
"hm, taro aja di atas meja"
"katanya gue harus liat sampe bubur nya habis lo makan, kalo ngga gue yang akan dimarahin"
"tinggal bohongin aja sih, bilang gue udah habisin buburnya"
"ngga boleh bohong leon"
Leon akhirnya bangun dari tidurnya, dengan rambut yang acak-acakan cowok itu duduk dan bersandar di kepala ranjang, lalu tersenyum sinis sambil bersidekap dada.
"bukannya lo bahkan pernah bohongin semua orang ya?" ucap leon refleks.
Prita ingin menyanggah, tapi yang dikatakan leon itu benar. Cewek itu menunduk dan menautkan kedua jari jemari tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Altair
Genç KurguChapter I : Saat Kita Bertemu Prita Kanahaya, cewek matre yang berusaha pura-pura kaya untuk mendapat kepopuleran di sekolah. Dengan bermodalkan Kecantikan dan Kepintarannya, ia dengan mudah bergabung dengan circle paling dikagumi di sekolah. Bagi...