Aku dan Altair

20. Surat Luka

Karena benci
Hati ini kian tertutup
Bahkan sampai lupa
Apa yang telah dilakukannya selama ini

-Prita Kanahaya-

***

Hening.

Beberapa saat hening yang melanda di toilet perempuan. Beruntunglah tidak ada siswi lain yang datang ke toilet, jadi tidak ada yang mendengar ucapan mereka.

"tapi kenap—"

"kenapa harus lo?" prita membenarkan ucapannya.

"kenapa? Kaget?" tanya clara balik.

"itu semua gue lakuin karena gue benci sama lo, ngerti?"

Prita menggeleng pelan, berusaha mencerna ucapan clara.

Clara bersidekap dada angkuh berusaha tenang.

"singkatnya, itu semua karena ketidak pekaan lo"

Clara menoleh ke arah cermin. Kemudian melanjutkan ucapannya.

"lo tau kan? Gue itu lebih dulu kenal sama dion? Sedangkan lo? Baru kenal dia setelah mos tahun lalu"

Clara kini kembali menatap prita yang sedari tadi menatapnya meminta penjelasan.

"gue udah deket banget sama dion, hampir pacaran"

Lalu gadis cantik bertubuh tinggi itu mendekat ke arah prita. Memainkan sebelah ujung rambut prita.

"tapi, saat lo keburu nembak dion, gue bisa apa?"

Prita hanya terdiam, tidak berniat menjawab. Clara tersenyum sinis, menghempaskan beberapa helai rambut prita ke arah wajah gadis itu membuat prita mengerjap pelan karena beberapa helaian rambutnya hendak menusuk matanya.

"tapi tenang aja, gue udah ngeyakinin dion kalo dia harus terima perasaan lo"

Clara kini pura-pura cemberut. Menatap prita sok kesal.

"tapi lo munafik ya ta, lo rakus, lo tamak dan menginginkan semuanya" lanjut clara.

"disaat gue udah ngerelain dion buat kebahagiaan lo, lo malah ngedeketin cowok lain"

"cowok yang gue cinta"

Prita mengepal tangannya heran, kepalanya masih pusing dan kini tambah pusing dengan ucapan clara yang belum dimengertinya.

Clara kini kembali tersenyum manis dan pura-pura memasang wajah gembira.

"dan itu balesan lo karena udah serakah sama gue. Dikasih hati malah minta jantung!"

"gimana? Enak dikucilin? Dimaki? Dihujat?"

"ra, gue sama sekali ngga ngerti ucapan lo!" ucap prita akhirnya membuka suara dengan nada kesal.

Clara terdiam, kini menatap tajam prita.

"orang yang ngasih tau kalo lo anak orang miskin itu gue, orang yang ngasih tinta tip ex di rok lo itu gue"

Prita menatap clara tidak percaya, dengan santainya gadis itu mengatakannya setelah apa yang terjadi.

"itu balasan karena lo selalu ngambil apa yang udah punya gue ta! Lo emang orang munafik!!" pekik clara.

Prita makin mengepalkan tangannya, ia kini menatap clara dengan tatapan tajam.

"siapa cowok itu?"

"siapa cowok yang lo suka dan gue ambil dari lo setelah dion?"

Clara terdiam, namun dengan ceoat gadis itu menjawab.