39. Date?

68 33 0
                                    

Padahal sudah terluka,
Padahal sudah merasakan sakit,
Padahal aku sudah terjatuh.
Namun hanya melihat uluran tanganmu,
Aku merasa kembali hidup.
Begitu muaknya aku dengan cinta.

-Prita Kanahaya-

***

"ta, ada yang nyariin lo tuh" ucap zidan.

Prita yang tadi tengah sibuk mencuci piring dan gelas seketika terhenti. Keluar dari ruangan dapur ke arah meja kasir, kemudian dia berdecak saat melihat cowok berhoodie putih tulang dengan topi berwarna hijau army tak jauh dari posisinya.

"Arghhh!! Kenapa cowok nyebelin itu terlihat makin ganteng?!!" batin prita kesal.

"mau apa lo?!" tanya prita tiba-tiba.

"judes amat" celetuk leon.

Prita menghela napas pelan, cowok ini tidak melihat cermin seharian atau gimana? Bukankan ia tengah mengomentari dirinya sendiri?

"gue sibuk leon, kerjaan masih banyak"

"yaudah gue tungguin"

"terserah" acuh prita yang kembali masuk ke dalam.

Tak perduli dengan leon, paling cowok itu pergi sendiri jika sudah lelah menunggunya, karena kerjaannya kini begitu banyak karena mbak sinta yang izin tidak masuk kerja karena sakit.

***

Prita kini melemaskan otot-ototnya yang tegang. Kini pekerjaanya sudah beres. Menatap jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 22.45 WIB.

Ia kemudian mengganti baju seragam kerjanya menjadi baju yang lebih santai.

"pacar lo sweet amat, dari tadi nungguin tuh" celetuk zidan.

Prita yang tengah memakai hoodie hitamnya itu terhenti,

"dia belum pulang?!"

"makannya punya pacar ganteng jangan dianggurin, daritadi banyak pelanggan cewek yang minta nomornya. Untungnya gue cepet-cepet nutup cafe biar ngga ada yang dateng lagi"

"nggak usah banyak bacot lo dan, lo nggak pernah punya pacar! Nggak tau serumit apa permasalahannya"

Dengan cepat zidan menoyor jidat prita pelan,

"iya deh yang playgirl" sindir zidan.

"bodoamat! Gue pulang duluan, lo jangan lupa kunci gembok!"

"iya udah sana! Mau ngebucin aja ribet"

"gue nggak bucin!" omel prita sambil keluar dari ruangan staff.

Ia bersidekap dada saat melihat leon yang tengah memainkan ponselnya dengan dua cup gelas besar kopi yang sudah kosong. Lalu menghampiri cowok itu,

"gue pikir lo udah pergi daritadi"

Leon mendongak, meletakkan ponselnya di atas meja dan menatap prita.

"lo pikir gue cowok cupu yang nggak bisa dipegang omongannya?"

"hm, lo cowok cupu yang lebih milih cewek lain daripada pacarnya!"

Setelah mengatakan itu, prita berjalan ke pintu luar cafe dan disusul leon.

Dengan cepat, leon menahan gadis itu,

"ta, gue udah bilang, gue nggak milih siapapun"

Prita menatap cowok itu dengan datar, menepis tangan leon dari pergelangan tangannya.

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang