3. Memanfaatkan

90 45 1
                                        

"karena sebagian mereka hanya menilai dari penampilan, bukanlah dari sebuah ketulusan"

-Prita Kanahaya.

***


Tangan leon masih terkepal erat saat melihat prita yang mulai menjauh keluar dari parkiran.

Seiring rambut gadis itu bergerak mengikuti langkah jalannya, amarahnya belum juga mereda.

"wah yon, lo ngga cerita ke gue sih kalo lo kenal prita" ucap azka yang baru saja datang melihat kejadian tadi.

Leon berdecih pelan,

"jadi itu yang namanya prita?" gumam leon sambil bersidekap dada.

"iya, cantik kan dia?"

"cantik pala lo!"

Azka menatap tak percaya ke arah leon.

"yon, mata lo ngga katarak kan? Dia cewek yang sering di tembak sama cowok-cowok di sekolah ini!" jelas azka.

Leon menghela napas pelan, akhirnya ia bangkit dari motornya.

"gue ngga perduli"

Leon lalu mengambil buku astronominya di atas jok motor yang sedari tadi ia letakkan begitu saja.

"yang penting, gue ngga mau lagi berurusan sama tuh cewek" lanjutnya.

Lalu cowok bertas ransel hitam itu pergi meninggalkan parkiran dengan cepat.

"yon tungguin gue!!"

***

"ta lo seharusnya ngga gitu sama leon"
Ucapan clara membuat baso yang sudah hampir mengenai mulut prita tak jadi dimakan oleh cewek itu.

"lah emangnya kenapa?"

"masalahnya leon itu anak baru ta, dia pasti belum kenal sama lo"

Prita mendengus, cewek itu lalu menyedot dengan rakus jus alpukat di depannya.

"mau dia anak baru, anak indigo, atau anak tuyul pun gue ngga perduli! Lagian kudet amat sampe ngga kenal yang namanya prita kanahaya!" ucap prita kesal.

Nina yang sedari tadi hanya pendengar itu hanya mengernyit heran dengan apa yang kedua temannya bicarakan.

"emangnya kejadian apa sih?"

"nih anak ngejailin anak orang gara-gara ngga tau namanya doang" ucap clara sambil menoyor dahi prita yang membuat cewek yang tengah melahap bakso itu mendengus.

"oh gue denger! Katanya sampe heboh di parkiran tadi pagi" ucap nina antusias.

Nina kini menatap prita dengan semangat,

"ganteng ngga ta?"

Prita seketika memberhentikan aktivitasnya yang sedang menyedot jus nya, lalu gadis itu menopang dagu seperti terlihat sedang berpikir.

Dan ia langsung terkejut saat melihat dion yang kini sedang menunggu jawabannya juga.

"ganteng ngga?" tanya dion sambil menggoda.

Prita seketika tersenyum kecil,

"ganteng sih, cuman masih gantengan lo, gimana dong?" jawab prita.

Kini nina berdecih pelan, dan melanjutkan makanannya. Membuat prita melihatnya tertawa melihatnya.

"permisi"

Seketika tawa prita terhenti saat ada yang datang ke meja mereka.

"iya kak?" tanya prita sopan.

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang