9. Mengetahuinya (1)

55 31 1
                                    

"Rahasia itu, bagaikan bunga dandelion. Yang jika kamu tiup, mereka akan menyebar seluas yang tidak pernah kamu kira"

-Leon Altair.

***

"leon..." gumam prita.

Leon hanya terdiam saat melihat prita yang berdiri kaku di depan pintu, bahkan saat ayahnya masuk ke rumah untuk mengambil kunci motor, cewek itu tidak mengedipkan matanya barang sekalipun.

"kalian saling kenal?" tanya arya saat sudah memberikan kunci motornya kepada leon.

Leon hanya menatap prita dengan datar,

"ngga, cuman teman sekolah aja pak"

Leon kini menyadarkan dirinya, lalu  cowok itu menoleh ke arah arya dan tersenyum kecil sambil mengucapkan terima kasih.

"ayah masuk duluan ya.. Kamu jangan di luar terlalu lama" ucap arya.

Saat arya sudah masuk ke dalam rumah, prita masih melebarkan matanya bahkan saat leon mendekat ke arah motor ayahnya.

Prita langsung mengerjap pelan sambil mengedipkan matanya, dengan cepat ia menghadang leon saat cowok itu hendak menstater motor ayahnya.

"apaan sih lo! Minggir!" ketus leon.

Namun prita tak gencar, cewek itu mengenggam erat kedua spion motor matic ayahnya.

"tau darimana lo rumah ini? Kok lo bisa kenal ayah gue? Lo ngga liat semuanya kan leon?" tanya prita beruntun.

"minggir ngga!" ucap leon tanpa menjawab pertanyaan prita.

"leon..." ucap prita dengan nada memohon sambil mata cewek itu mulai berkaca-kaca.

"jangan bilang siapa-siapa ya?"

Leon tak menjawab, cowok itu kemudian men-stater motor arya.

Namun saat ia akan mengegas motor itu, prita dengan cepat memeluknya dari belakang. Membuat cowok itu kaget dan membuat motornya sedikit oleng.

"apa-apaan sih lo! Turun ngga!" sarkas leon makin emosi.

Prita menggeleng cepat sambil terus memeluk leon dengan sangat erat.

"ngga sebelum lo bilang 'iya' buat jangan bilang ke siapa-siapa, apalagi ke dion!"

Leon kini memutar bola matanya malas.

"turun!"

"ngga akan!"

"turun!"

"ngga leon!!"

Leon menghela napas lelah, cowok itu kemudian melepaskan tangannya dari stang motor.

"turun prita" ucap cowok itu dengan nada rendah namun tajam.

Prita menelan ludah, dengan takut-takut cewek itu melepaskan pelukannya dan turun dari atas motor.

"tapi lo ngga akan bilang ke siapa-siapa kan?"

"iya" jawab leon malas.

Prita yang sedari tadi menunduk kini menatap leon dengan semangat.

"beneran?!"

"iya"

"serius lo?"

"iya"

Prita kini menatap cowok yang kembali memegang stang motor ayahnya itu dengan tatapan curiga.

"lo ngga akan bohong kan yon?"

Aku dan AltairTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang