02. Photo

6.1K 776 10
                                    

Lisa memasuki agensi yang selama ini menaunginya. Gadis berponi itu langsung pergi ke ruang rapat yang di dalamnya sudah ada beberapa orang.

"Akhirnya kau datang juga,"

Mendengar itu, Lisa langsung tersenyum kikuk. Ia tidak enak karena datang terakhir dibandingkan yang lainnya.

"Maaf, aku terlambat."

Sementara Lisa terlambat dan merasa tidak enak, yang lainnya sama sekali tidak mempermasalahkan itu. Akhirnya Lisa duduk di kursi yang sudah disediakan dan memulai rapat.

"Langsung saja pada intinya," suara itu tak mengalihkan Lisa pada proposal yang ada ditangannya.

"Jadi karena kami ingin karirmu diperluas ke banyak negara, kami sarankan kau pergi ke Korea Selatan." Pergerakan Lisa seketika berhenti. Tatapannya langsung naik mengarah pada Bossnya.

"Kenapa harus Korea Selatan?"

"Waktu itu kau bilang ingin salah satu novelmu dibuat film. Peluang dan kesempatanmu akan besar di sana. Pasar perfilm-an di Korea sedang berkembang pesat, karirmu bisa bagus di sana."

Lisa diam cukup lama. Ini bukan hal yang bisa ia putuskan dengan cepat. Butuh banyak pertimbangan dan pembicaraan dengan keluarganya.

"Ayolah. Kau adalah penulis terkenal dan semua novelmu menjadi best seller. Kau tidak bisa berkembang jika terus berada di Paris." Rayu Boss agensi itu, Caesar namanya.

"Aku akan memikirkannya. Aku tidak bisa memastikan hal ini, semua tergantung keluargaku." Putus Lisa akhirnya.

"Tenang saja. Kami akan terus memantaumu dari sini. Kami juga akan mengurus semuanya, jadi kau hanya menulis dan menghasilkan karya yang bagus seperti biasanya." Lisa akhirnya mengangguk pasrah.

Setelah rapat selesai, Lisa keluar dari ruangan. Langkahnya terada berat dan moodnya langsung turun drastis. Entah apa reaksi Sookyung dan Kakek serta Neneknya saat mendengar berita ini.

"Kenapa? Kau khawatir tentang keluargamu?" Tanya manager Lisa, Olliver.

"Itu salah satunya." Jawab Lisa.

"Kau bilang kau orang Korea? Kau juga pernah tinggal lama di sana, kan?" Olliver kembali bertanya dan hanya dijawab anggukan oleh Lisa.

"Hanya saja, kenanganku saat di sana tidak terlalu baik."

Olliver mengerti. Ia sudah bekerja dengan Lisa bertahun-tahun, jadi ia sangat mengerti kesulitan yang dialami oleh Lisa.

"Aku akan mengantarmu pulang. Istirahat saja dan tidak perlu terlalu cepat memutuskannya. Aku akan berbicara pada Boss."

*****

Sesampainya di rumah, Lisa langsung masuk ke kamarnya dan naik ke atas kasur. Ia kehilangan moodnya hanya karena dua kata, yaitu Korea Selatan.

Memang tidak semua kenangan selama di Korea buruk, ada juga kenangan yang membuat Lisa bahagia dan rindu. Tapi semakin dewasa, Lisa sadar jika kenangan indah itu hanyalah masa lalu.

"Sial. Kenapa harus Korea? Padahal Amerika bisa." Gerutu Lisa sambil menutup wajahnya dengan bantal.

Tok! Tok!

"Sayang," spontan Lisa langsung duduk dengan tegak dan merapihkan penampilannya. Lisa memberikan senyuman terbaik saat melihat Sookyung berjalan masuk sambil membawa roti.

"Makan dulu, tadi pagi kau hanya makan sedikit."

Lisa menerima roti itu dan memakannya tanpa selera. Lisa berusaha menutupinya, tapi ternyata Sookyung tetap menyadarinya.

Different [ E N D ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang