34. Cry in Silence

3K 532 36
                                    

Hanya tinggal satu hari sebelum acara perilisan buku terbaru Lisa. Kini gadis itu tengah mempersiapkan beberapa hal lagi yang tersisa setelah perjalanan panjangnya.

Sembari sibuk mengetik, pandangan Lisa teralihkan pada ponselnya yang berdering. Tertera nama Olliver di sana, Lisa segera mengangkatnya.

"Hallㅡ"

"Lisa!" Ponsel itu Lisa jauhkan dari telinganya, suara Olliver membuat pendengarannya sakit.

"Bisa biasa saja suaranya? Kenapa kau harus berteriak, sih?"

"Kau tidak membuka ponsel atau televisi sejak tadi? Semua berita terpampang wajahㅡ "

"Sebentar, ada yang mengetuk pintu kamarku."

"Nona Lisa," maid itu mendekat, meletakkan segelas jus buah pada meja kerja Lisa.

"Terima kasih."

"Tidak masalah, Nona. Jika butuh sesuatu, tinggal panggil saja." Lisa mengangguk pertanda mengerti.

"Kalau begitu, saya permisi." Baru tiga langkah, maid itu berhenti saat Lisa memanggilnya.

"Apa Eomma dan Unnie ada di rumah?" Tanya Lisa ragu.

"Tidak. Mereka pergi berbelanja sejak tadi siang."

"Ah, geurae? Baiklah."

Keluarnya maid dari kamar Lisa, ponsel yang semula dijauhkan kini Lisa tempelkan kembali pada telinganya. Samar-samar terdengar suara berita dari sana.

"Olliver? Lanjutkan ucapanmu."

"Wajahmu ada di sana. Di mana-mana, Lisa." Dahi Lisa berkerut, tak mengerti apa yang Olliver bicarakan.

"Katakan dengan jelas. Aku tidak mengerti maksudmu."

"Aku tidak mengerti apa yang mereka bicarakan, tapi wajahmu ada di semua berita. Wajah ayah dan ibumu juga ada di sana."

Tubuh Lisa membatu.
"Apalagi ini ya Tuhan," kepalanya pusing memikirkan segala hal.

Dengan cepat Lisa mengambil remot televisi dan menyalakannya. Sebuah berita langung muncul, dan benar kata Olliver. Wajahnya ada di sana, terpampang jelas bersama Kimbum dan Hyeyoung.

"Sekarang ada kakakmu." Sambung Olliver dari sana. Tak lama benar saja wajah Jisoo, Jennie, dan Rosé muncul.

"Olliver,"

"Semuanya terbongkar. Aku dijebak." Lanjut Lisa penat.

"Maksudmu?"

"Mungkin aku akan sulit dihubungi. Jika ada sesuatu yang penting, kirimkan pesan saja."

"Jangan gila! Besok hari perilisan buku barumu. Caesar sudah mengumumkannya secara resmi dan media akan datang untuk meliput kegiatan besok."

"Tenang saja. Aku akan datang besok, pasti. Tapi tidak janji dengan keadaan sempurna."

"Lisa! Apa makㅡ"

Tut!

"Sekarang, aku harus apa?"

Anak bungsu dari keluarga Kim, yang tumbuh terpisah dari ketiga kakaknya, dan lahir dari rahim yang berbeda dari ketiga kakaknya.

Lisa yang selama ini secara tidak langsung disembunyikan dari orang luar, kini diketahui semua orang.

Kisah kelam keluarganya, asal dirinya, dan rumitnya hubungan keluarganya yang selama ini tertutup rapat, kini terbongkar karena kebodohannya.

Tersadar dari lamunannya, Lisa membuka kasar lacinya dan mencari sesuatu dari ratusan tumpuk kartu nama yang ada di sana. Setelah menemukannya, Lisa memegangnya erat.

Different [ E N D ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang