11. Apart

4.6K 606 54
                                    

Jisoo adalah orang pertama yang sampai di meja makan. Sembari menunggu adik-adiknya untuk turun, Jisoo asik bermain dengan ponselnya.

Sulung Kim itu menjawabi pesan yang dikirimkan oleh sekretarisnya juga memeriksa surel yang masuk.

"Unnie kau bermain ponsel terus." Tegur Jennie yang baru saja tiba.

"Hanya membalas beberapa pesan." Tangan Jisoo kembali meletakkan ponselnya di dalam tas.

"Masih pagi sudah ada makanan?"

"Tentu saja. Pelayan di sini sudah masak sejak pagi," ujar Rosie menjawab pertanyaan Lisa.

"Selamat pagi Anak-Anak Appa."

Keempatnya menoleh secara bersamaan saat Kimbum datang dan duduk dikursi makan. Kimbum menatap keempat anaknya dengan senyuman yang merekah. Ia bahagia karena keempat anaknya bisa kembali bersama seperti ini.

"Lisa-ya, hari ini kau bekerja?" Tanya Kimbum.

"Iya, aku harus mulai menulis untuk cerita baru." Jawab Lisa setelah berhasil menelan makanannya.

"Bukankah belum lama ini kau merilis buku barumu?" Kali ini Hyeyoung yang bertanya.

"Benar. Tapi itu sudah beberapa bulan lalu, jadi aku harus kembali menulis lagi."

"Apa menulis itu sulit? Kau harus mengetik sampai ratusan halaman." Rosie bertanya disela kegiatan makannya.

"Sulit, tapi itu hobiku jadi aku menikmatinya. Mencari uang itu tidak ada yang mudah, Unnie." Senyuman itu Lisa umbarkan setelah selesai berbicara. Menulis memang sulit, tapi jika kita menyukainya, maka semua akan terasa mudah.

"Aigoo, pintarnya adik Unnie." Tangan Jisoo terangkat untuk mengacak rambit Lisa gemas. Sedangkan pemilik rambut menggerutu kesal karena rambutnya menjadi berantakan.

Namun bukannya berhenti, dua gadis lainnya malah ikut-ikutan untuk menjahili adik bungsu mereka. Sehingga suara tawa itu terdengar menggelegar dari meja makan.

Kimbum mau pun Hyeyoung ikut tertawa kecil melihat tingkah keempat anak mereka. Berbeda dengan Yura dan Suwon yang memasang wajah datar dan cuek dengan pemandangan indah itu.

Tak!

Semua orang terdiam dan serempak menatap ke arah Suwon yang membanting pelan alat makannya lalu berdiri dari kursinya.

"Aku sudah selesai." Sepasang manik Kimbum menatap Ayahnya kebingungan. Ditambah lagi Suwon baru saja pergi dari sana tanpa menghabiskan sarapannya.

"Eomma, Appa kenapa?" Kali ini tujuan Kimbum adalah Yura. Ia pikir Suwon bertengkar atau memiliki masalah, jadi bersikap seperti itu.

Hal lain yang membuat Kimbum terkejut adalah sang Ibu hanya menjawab pertanyaannya dengan menaikkan kedua bahunya acuh. Bahkan Yura ikut berdiri dari posisinya.

"Ini meja makan, bukan taman bermain." Ucap Yura pelan sambil berlalu dari sana. Tentu saja semua mendengar ucapan Yura itu.

"Ada apa dengan mereka?" Gumam Jennie bertanya-tanya. Padahal biasanya Suwon dan Yura juga ikut bercanda di meja makan.

"Sudah, tidak perlu dipikirkan. Lanjutkan sarapan kalian, setelah itu kalian berangkat." Hanya itu yang bisa Hyeyoung lakukan untuk mencairkan suasana.

Ketika yang lainnya melanjutkan sarapannya dengan biasa, Lisa melanjutkan makannya tanpa minat. Pikirannya melayang ke sana-sini.

Lisa sadar jika perubahan sikap Kakek dan Neneknya itu karena dirinya. Terbukti sejak kedatangan Lisa, mereka tidak menyambut Lisa hangat seperti yang lainnya. Sikap mereka juga berbeda, tidak seperti sikap mereka yang dulu sangat menyayangi Lisa.

Different [ E N D ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang